Terkini Nasional

2 Mantan Teroris Ungkit Masa saat Dicuci Otaknya, Nyaris Mati Lawan Aparat hingga Keluar dari Polisi

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua mantan teroris, Nasir Abbas (kiri) dan Sofyan Tsauri (kanan) dalam acara DUA SISI tvOne, Kamis (1/4/2021). Keduanya menceritakan aksi nekat yang dilakukan seusai dicuci otaknya oleh kelompok teroris.

TRIBUNWOW.COM - Dua mantan teroris membagikan pengalaman pahit saat masih tergabung dalam kelompok terorisme.

Dilansir TribunWow.com, Nasir Abbas bahkan nyaris mati saat berusaha melawan polisi.

Berbeda dari Nassir Abbas, Sofyan Tsauri dulu rela keluar dari kepolisian demi menjadi seorang teroris.

Kolase foto ZA, pelaku teror di Mabes Polri dan Lukman, pelaku teror di Gereja Katedral Makassar, Jumat (2/4/2021). (Istimewa)

Baca juga: Mantan Teroris Bongkar Doktrin yang buat ZA Berani Mati di Mabes Polri: Pria Wanita Angkat Senjata

Baca juga: Cerita Pilu Polisi yang Tercuci Otaknya hingga Pernah Masuk Kelompok Teroris: Saya Kecolongan

Hal itu diungkapkan keduanya dalam acara DUA SISI tvOneNews, Kamis (1/4/2021).

Mulanya, Nasir Abbas menceritakan pengalaman pahitnya saat nyaris mati saat dikepung polisi.

Ia bahkan berani mencoba merampas senjata polisi kala itu.

"Kita siap mati, sampai waktu saya ditangkap pun saya lawan polisi," ucap Nasir.

"Enam polisi todong senjata ke saya dan saya berusaha melawan dengan mengambil senjata polisi."

"Tapi Allah tidak takdirkan saya mati," sambungnya.

Baca juga: Tunjukkan Akurasi Sundulannya saat Sesi Latihan, Isyarat Bomber Maut Persib Bandung Siap Cetak Gol

Baca juga: Ibu Terus Menangis, Keluarga Minta Korban Maafkan Pelaku Bom Bunuh Diri Katedral: Bukan Kemauan Dia

Nasir menambahkan, dulu, ia selalu menyemangati kawan sesama teroris saat merasa takut mati.

"Saat di medan pertempuran kan ada yang takut, tidak semua orang berani angkat senjata."

"Saya kasih semangat 'Nanti kalau kamu mati, kamu masuk surga'," kata Nasir.

Cerita berbeda disampaikan oleh Sofyan Tsauri.

Sofyan masih menjadi polisi saat terpapar radikalisme.

Bahkan, ia kala itu rela berhenti dari profesinya demi fokus menjadi teroris.

Halaman
123