TRIBUNWOW.COM - Terduga teroris ditembak mati saat mencoba menyerang Mabes Polri di Jalan Trunojoko, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021).
Dilansir TribunWow.com, Pengamat terorisme Universitas Indonesia (UI), Ridwan Habib menduga serangan ini merupakan rangkaian dari bom di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021) lalu.
Hal itu diungkapkan Ridwan dalam siaran langsung kanal YouTube Kompas TV, Rabu (31/3/2021).
Baca juga: Penampakan Wanita Terduga Teroris yang Serang Mabes Polri, Sempat Todongkan Senjata ke Arah Petugas
Baca juga: Sempat Arahkan Pistol ke Polisi, Terduga Teroris yang Ditembak Mati di Mabes Polri Ternyata Wanita
Ridwan menyebut terduga teroris yang menyerang Mabes Polri sudah siap mati.
"Ini jelas aksi bunuh diri karena otomatis seorang penyerang pasti memahami risikonya," kata Ridwan.
"Ketika dia menyerang Mabes Polri, apalagi menggunakan senjata api maka risiko dia adalah mati."
Menurut Ridwan, pelaku sudah menyiapkan diri untuk mati saat menjalankan misi.
Namun di sisi lain, Ridwan khawatir serangan seperti ini akan menjadi contoh bagi kelompok teroris lain.
Baca juga: Sempat Acungkan Pistol ke Polisi di Mabes Polri, Wanita Terduga Teroris Ditembak Mati
Baca juga: Terduga Teroris Masuk Mabes Polri, Penembakan Dilakukan di Dekat Ruang Kapolri Jenderal Listyo Sigit
"Karena itu kami meyakini secara psikologis, pelaku pasti sudah siap untuk mati," jelas Ridwan.
"Ini menggunakan senjata api walaupun belum dipastikan ini rakitan atau organik."
"Tapi modus seperti ini membahayakan kalau ditiru atau menjadi inspirasi untuk objek vital yang lain."
Karena itu, Ridwan mengingatkan semua pihak untuk lebih berhati-hati.
Ia lantas menghubungkan serangan di Mabes Polri dengan bom di Gereja Katedral Makassar.
Ridwan menduga, kedua aksi ini terkait.
"Ini menjadi kewaspadaan dan alarm merah untuk semua, termasuk Istana Presiden, harus diantisipasi," kata Ridwan.