Taufik berharap agar negara segera hadir dan menghentikan upaya pengambilalihan Partai Demokrat oleh Jhoni Allen Marbun Cs.
"Menghadapi mereka, negara mestinya hadir lebih dulu dengan cara memberangusnya," katanya.
"Selain itu, ketum partai Demokrat yang sah yaitu mas Agus Yudhoyono adalah Simbol Regenerasi Kepemimpinan Nasional. Oleh karena itu tugas kita bersama menjaga dan merawat demokrasi hingga tiba sampai tujuan," sambung Taufik.
Demokrat Minta Kubu Moeldoko Tak Sebar Fitnah
Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menanggapi pernyataan kubu kontra-Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menyeret kasus korupsi proyek Hambalang dalam konflik internal partai.
Satu di antara pernyataan itu disampaikan oleh Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Max Sopacua.
Max Sopacua menuding Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, belum tersentuh dalam kasus korupsi proyek Hambalang.
Menanggapi tudingan itu, Herzaky mengaku heran karena pihak kontra-AHY hanya menyebar fitnah dan tidak menyampaikan bukti.
Herzaky pun menantang agar mereka membawa tudingannya ini ke pengadilan jika memang memiliki bukti.
"Gerombolan pelaku GPK-PD dan KLB ilegal, kalau memang punya bukti baru yang bisa membantu pengungkapan kasus ini kembali, segera bawa dan serahkan kepada penegak hukum terkait."
"Jika memang tidak punya bukti apa-apa, jangan sibuk menebar fitnah dan hoax," kata Herzaky, dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Jumat (26/3/2021).
"Sebaiknya diam saja, daripada mengotori ruang publik dengan kata-kata yang tak bermanfaat," tambahnya.
Herzaky menyampaikan, Demokrat memiliki sikap tegas soal kasus Hambalang.
Mereka mengaku terbuka dan mempersilakan jika penegak hukum ingin kembali membuka kasusnya.
"Silahkan jika para penegak hukum ingin membuka kasus ini kembali. Jadikan prosesnya tetap terang-benderang seperti di era Bapak SBY."