Syarif menilai, kubu Demokrat yang diketuai oleh Kepala Kantor Staf Presiden (Moeldoko) itu tengah bingung membuktikan keabsahan KLB di Deliserdang.
"Lagi-lagi dalam rangka untuk mengalihkan persoalan karena mereka melakukan kongres yang abal-abal, tidak bisa memenuhi fakta hukum dan sebagainya, tidak bisa memberikan legalitas yang sah," papar Syarif.
Syarif kemudian turut mengutip pernyataan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyampaikan bahwa lembaga antirasuah itu tegas mengatakan bahwa Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas tidak terlibat dalam kasus korupsi Wisma Atlet Hambalang.
"Jelas Mas Ibas tidak ada kaitannya dengan Hambalang," tegasnya.
Syarif meminta kepada kubu KLB agar tidak memberikan pernyataan tanpa dasar.
"Tidak usah memberikan asumsi-asumsi, halusinasi yang sebenarnya dibuat untuk memperkuat statement-nya," kata dia.
"Tidak perlu lah mengalihkan persoalan."
"Proses KLB di Deliserdang itu memang kelihatannya abal-abal," sambungnya.
Syarif kemudian mengungkit bagaimana proses KLB di Deliserdang ia nilai tidak sah dan tidak seusai dengan AD/ART partai.
"Saya tidak tahu mau kebohongan apa lagi yang akan disampaikan," sindirnya.
Baca juga: Diminta Demokrat Versi KLB untuk Usut Tuntas Kasus Hambalang, KPK: Didasarkan pada Alat Bukti
Baca juga: Sebut Tawuran Demokrat Kubu Moeldoko dan AHY Makin Panas, Adi Prayitno: Bobotnya Lebih Serius
Simak videonya mulai menit ke-2.10:
Tuding SBY Jadikan Demokrat Partai Keluarga
Pada konpers Kamis (25/3/2021), Demokrat versi KLB terang-terangan mengutarakan tujuannya untuk mengakhiri masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam tubuh Partai Demokrat.
Hal itu disampaikan oleh Juru bicara Partai Demokrat versi KLB, M Rakhmad yang ditayangkan dalam kanal YouTube Kompastv, Kamis (25/3/2021).
Ia menyebut, Moeldoko memiliki komitmen untuk memajukan Partai Demokrat.