Vaksin Covid

Alasan Mengapa Dosis Kedua Vaksin Covid-19 Kemungkinan Memiliki Efek Samping yang Lebih Kuat

Penulis: Maria Novena Cahyaning Tyas
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI VAKSINASI - Beberapa orang yang telah menerima vaksinasi Covid-19 melaporkan merasa sakit setelah mendapat suntikan pertama. Bahkan suntikan kedua dapat diikuti dengan gejala seperti demam, kelelahan, sakit kepala, dan nyeri di tempat suntikan di lengan mereka.

TRIBUNWOW.COM - Beberapa orang yang telah menerima vaksinasi Covid-19 melaporkan merasa sakit setelah mendapat suntikan pertama.

Bahkan suntikan kedua dapat diikuti dengan gejala seperti demam, kelelahan, sakit kepala, dan nyeri di tempat suntikan di lengan mereka.

Dikutip TribunWow.com dari Healthline, dalam kebanyakan kasus, itu sebenarnya hal yang baik.

Baca juga: Penjelasan soal Kegunaan Sertifikat Vaksinasi Covid-19, Apakah Boleh Diunggah di Medsos?

Gejala umum ini biasanya merupakan tanda bahwa vaksin telah memicu respons sistem kekebalan Anda.

Dan itulah yang seharusnya dilakukan.

“Ketika Anda merasa sakit atau demam, sebagian besar tubuh Anda merespons,” Dr. Debra Powell , kepala penyakit menular di Tower Health di Pennsylvania, mengatakan kepada Healthline.

“Ini biasanya jangka pendek dan jauh lebih baik daripada tertular Covid dan sakit selama 2 minggu atau di rumah sakit.”

Jutaan Dosis, Sedikit Masalah

Hingga saat ini, lebih dari 55 juta dosis vaksin Covid-19 telah diberikan di Amerika Serikat, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Sekitar 15 juta orang telah menerima dosis kedua.

Sedikit lebih banyak orang Amerika yang menerima vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech (28 juta) daripada vaksin yang dikembangkan Moderna (26 juta).

Kedua suntikan tersebut adalah vaksin mRNA , yang mengaktifkan sistem kekebalan dengan cara mengidentifikasi jenis protein yang ditemukan dalam virus yang menyebabkan Covid-19.

“Vaksin pertama mengajarkan tubuh Anda bagaimana bereaksi terhadap virus,” kata Powell.

Dipersenjatai dengan antibodi dan sel T memori yang mengenali protein virus dari suntikan pertama, respons sistem kekebalan cenderung lebih kuat ketika dosis kedua diberikan, katanya.

Baca juga: Sinovac Klaim Vaksin Covid-19 Miliknya Aman untuk Anak-anak Berusia 3-17 Tahun, Ini Penjelasannya

Efek Samping Diharapkan

Halaman
123