Gatot mengaku mendapat informasi dari seorang saksi, Nanang (37).
Ia menyebut Nanang tak tahu secara jelas awal mula kebakaran hebat itu.
Saksi itu mengaku tiba-tiba melihat api sudah membesar dan melalap motor di kontrakan tersebut.
“Setelah menyelamatkan anak istrinya keluar, dia sudah nggak bisa masuk lagi (menuju lokasi kebakaran) karena api membesar,” tutur Gatot.
Untuk memadamkan api, pihaknya menurunkan 14 mobil pemadam kebakaran.
Warga sekitar pun sempat melakukan upaya pemadaman dan evakuasi dengan alat seadanya.
Namun, kobaran api justru semakin membesar.
“Proses pemadaman dimulai pukul 05.01 WIB dan baru dinyatakan rampung pukul 05.50 WIB,” sambung Gatot.
Setelah api padam, Damkar Jakarta Timur dibantu warga lantas mengevakuasi 10 jenazah tersebut.
Para korban tewas itu lantas dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
Sementara itu, menurut Gatot, kebakaran ini diduga disebabkan oleh korsleting listrik.
Kerugian akibat kebakaran ini berkisar Rp 800 juta.
"Untuk penyebab kebakaran dari hasil pemeriksaan sementara akibat korsleting dari satu bangunan lalu merembet ke bangunan lainnya."
"Untuk kerugian materil sekitar Rp 800 juta," tukasnya.
Baca juga: 3 Kali Diselingkuhi, EM Akui Berutang Rp 150 Juta demi Bantu Istrinya Jadi Kades Wotgalih
(TribunWow.com/Anung/Tami)
Sebagian artikel ini telah diolah dari TribunJakarta.com dengan judul BREAKING NEWS: Permukiman Warga di Matraman Jakarta Timur Kebakaran, 10 Orang Tewas, dan Breaking News Kebakaran di Matraman Jakarta Timur, 10 Orang Tewas