Pilpres 2024

Respons PDIP soal Ganjar Pranowo Ajek di 3 Besar Capres 2024: Buka Kartu Belum Menguntungkan

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Sabtu (14/9/2019). Terbaru, Ganjar menduduki posisi kedua dalam survei calon presiden 2024.

TRIBUNWOW.COM - Politikus PDIP Andreas Hugo Pareira menanggapi hasil survei yang menunjukkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kerap menduduki posisi tinggi dalam hasil survei calon presiden 2024.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Senin (22/3/2021).

Diketahui hasil survei Indikator Politik Indonesia, Ganjar menduduki peringkat kedua sebagai capres yang populer di mata anak muda.

Reaksi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo setelah diperintahkan menjadi yang pertama disuntik vaksin di Jawa Tengah, Kamis (7/1/2021). (Capture Instagram @ganjar_pranowo)

Baca juga: Hasil Survei Capres 2024 Ungkap Anies Nomor 1 Disusul Ganjar, Burhanuddin: Pemilih Jokowi Nyebar

Sebelumnya Ganjar juga kerap menduduki posisi atas, bahkan tiga besar, dalam berbagai survei yang digelar.

Walaupun begitu, Andreas menyebut partainya belum ingin mengetok palu tentang kemungkinan Ganjar akan melaju di pemilihan presiden (pilpres) 2024.

"Saya kira pengalaman kita selama ini, keputusan-keputusan yang berkaitan dengan pilpres itu dilakukan pada hari-hari menjelang hari-H," papar Andreas Hugo Pareira.

"Hari terakhir di pendaftaran," lanjut dia.

Ia menerangkan langkah tersebut lazim dilakukan partai politik.

Hal itu dilakukan agar momentum politik tidak lenyap begitu saja jika sudah terlalu awal menentukan calon presiden dan wakil presiden yang diusungnya.

"Kenapa? Membuka kartu di awal itu juga belum tentu menguntungkan untuk partai," ungkap Andreas.

"Dan di politik itu momentum penting," jelasnya.

Baca juga: 17 Tokoh yang Dipilih Anak Muda Jadi Presiden: Anies Ungguli Ganjar dan Ridwan Kamil, Prabowo Kelima

Ia mengakui survei yang mulai dilancarkan sejak tahun lalu tersebut mengarah ke pilpres 2024.

Sejauh ini nama yang kerap muncul di posisi teratas adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Dinamika yang berkembang hari ini, hasil-hasil survei yang dilakukan hari ini adalah referensi menuju tahun 2024 nanti," kata Andreas.

Menurut dia, semua partai politik masih menutup rapat-rapat rencana terkait tokoh yang akan diusung pada pilpres mendatang.

"Saya kira semua partai masih jauh. Belum ada yang bisa memastikan itu," singgung Andreas.

"Terlalu naif kalau kita katakan bahwa hari ini kita sudah memutuskan untuk 2024," tutupnya.

Diketahui survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan Anies Baswedan memperoleh posisi pertama dengan persentasi 15,2 persen, diikuti Ganjar Pranowo 13,7 persen, Ridwan Kamil 10,2 persen, dan Menparekraf Sandiaga Uno 9,8 persen.

Nomor lima diduduki Menteri Pertahanan Prabowo Subianto 9,5 persen.

Lihat videonya mulai menit 7.45:

Respons PDIP dan Gerindra soal Survei Capres 2024

Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengungkapkan hasil survei terbaru elektabilitas calon presiden (capres) di Pilpres 2024.

Hasilnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kembali menjadi yang teratas.

Di bawah Prabowo ada nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca juga: Penolak Vaksin Tinggi, Burhanuddin Minta Pemerintah Ajak Prabowo serta HRS: Jangan Hanya Raffi Ahmad

Baca juga: Edhy Prabowo Ngaku Siap Dihukum Mati Bahkan Lebih: Saya Tidak akan Lari

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Selasa (23/2/2021), Prabowo mendapatkan suara 22,5 persen, Ganjar 10,6 persen, dan Anies 10,2 persen.

Menariknya, nama mantan Gubernur DKI Jakarta yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyodok di posisi empat dengan perolehan 7,2 persen suara.

Sedangkan nama-nama lainnya adalah seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

Menanggapi hal itu, Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat menyambut baik hasil survei tersebut yang menempatkan banyak kader dari partainya.

Khusus untuk Ahok apakah bisa maju atau tidak karena pernah bermasalah dengan hukum, Djarot mengaku tidak bisa berbicara cukup jauh.

Ia mengaku tidak memiliki kompetensi untuk memberikan penjelasan terkait masalah hukum.

Terlepas dari itu, mantan Gubernur DKI itu mengingatkan bahwa Pilpres 2024 masih cukup jauh.

Oleh karenanya, kondisinya akan terus berubah seiring dengan sifat politik yang sangat dinamis.

Baca juga: Bahas Nama Capres 2024, Refly Harun Sebut Anies Baswedan di Posisi ke-2, di Bawah Prabowo?

"Yang ingin saya katakan adalah 2024 itu masih ada 3 tahun dan kita tahu politik itu sangat dinamis," ujar Djarot, dikutip dari acara Sapa Indonesia Malam, Selasa (23/2/2021).

"Maka nama-nama yang muncul saat ini, bisa saya sampaikan belum tentu juga, karena pengalaman menunjukkan di akhir-akhir menekati 2023 itu biasanya ada elemen of surprise," jelasnya.

"Siapapun nama itu tidak kemudian orientasinya hanya 2024, tetapi fokus kepada pekerjaan atau tanggung jawab yang diberikan kepadanya saat ini," harapnya.

Sementara itu dari menurut Politisi Partai Gerindra, Supratman Andi Agtas menyebut hasil survei yang menempatkan ketua umumnya di posisi teratas, bisa menjadi patokan awal.

Dirinya pun tidak menampik bahwa sejauh ini dari Gerindra masih mendukung penuh kepada Prabowo untuk kembali tampil di Pilpres 2024.

"Kalau ditanya kepada seluruh kader Gerindra, tentu kami berharap beliau akan maju kembali di tahun 2024. Dinamika politik itu sangat dinamis," kata Supratman. (TribunWow.com/Brigitta/Elfan)

Baca berita terkait Pilpres 2024