Alona turut berperan sebagai muncikari.
Tarif yang didapat dibagi rata di antara sesama pelaku.
"Tarif yang dia terima melalui MiChat yaitu Rp 400 ribu sampa Rp1 juta, nanti di bagi-bagi," terang Yusri.
"Apakah cuma satu kali? Lebih. Bahkan ada yang lebih dari satu kali untuk melayani satu-satu para hidung belang," ungkapnya.
Alona berdalih alasannya mengizinkan hotel tersebut menjadi lokasi prostitusi adalah pendapatan yang terus menurun selama pandemi.
"Motifnya pengakuan di masa Covid-19, hunian hotel cukup sepi dan ada peluang agar dana operasional hotel bisa berjalan. Ini yang terjadi," kata Yusri.(TribunWow.com/Anung/Brigitta)
Baca berita lain terkait Hotel Alona