Tim Indonesia Mundur dari All England

Tuntut Keadilan di All England, Marcus Gideon Tantang Semuanya Karantina: Semua di Lapangan Contact

Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Story Marcus Fernaldi Gideon pada Jumat (19/3/2021). Marcus Gideon meragukan pernyataan pemerintah Inggris yang menjamin akan adil dan transparan terkait kasus Covid-19 dan polemik All England 2021 yang memaksa tim Indonesia untuk mundur dari kompetisi.

TRIBUNWOW.COM - Marcus Fernaldi Gideon kembali bersuara terkait polemik tim Indonesia yang dipaksa mundur dari kompetisi YONEX All England 2021.

Jika sebelumnya Marcus Gideon mengkritisi Badminton World Federation (BWF), kini ia meragukan pernyataan pemerintah Inggris yang menjamin adanya transparansi soal kasus Covid-19 pada tim badminton Indonesia.

Marcus Gideon bahkan menantang apabila ingin adil, maka seluruh peserta All England 2021 seharusnya dikarantina karena sudah saling melakukan kontak di lapangan, sebelum akhirnya tim Indonesia dipaksa mundur.

Story Marcus Fernaldi Gideon pada Jumat (19/3/2021). Marcus Gideon meragukan pernyataan pemerintah Inggris yang menjamin akan adil dan transparan terkait kasus Covid-19 dan polemik All England 2021 yang memaksa tim Indonesia untuk mundur dari kompetisi. (Instagram/@marcusfernaldig)

Baca juga: Taufik Hidayat Sayangkan Nasib Tim Indonesia di All England, Soroti Sikap BWF: Harusnya Diantisipasi

Kritikan itu disuarakannya lewat story akun Instagram @marcusfernaldig, Jumat (19/3/2021).

Lewat story itu, mulanya Marcus Gideon menanggapi soal klarifikasi dari pihak pemerintah Inggris yang diwakili Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins.

Owen menyampaikan, pemerintah Inggris turut menyayangkan Indonesia harus mundur dari kompetisi All England.

Ia mengatakan, pemerintah Inggris akan terus menegakkan aturan terkait protokol kesehatan secara adil dan transparan.

Disampaikan juga, pemerintah Inggris akan berusaha untuk mencari solusi terkait permasalahan ini.

Melihat hal tersebut, Marcus Gideon menilai saat ini tidak ada yang mau bertanggung jawab.

"Semua lepas tangan yah sekarang dan gak ada yang mau tanggung jawab," tulis Marcus Gideon dalam story akun Instagramnya.

Ia juga mempertanyakan letak transparansi kasus ini.

Marcus Gideon mengungkit soal adanya sejumlah peserta All England 2021 yang sempat positif tapi menjadi negatif seusai melakukan tes ulang.

"Adil dan transparan? Yang positif di pesawat aja gk dikasih tau seat berapa? Yang kemaren atlit 7 test positive boleh retest di kamar masing2 tiba2 negative semua!" sindir Marcus Gideon.

Terakhir, Marcus Gideon menyampaikan bahwa seluruh peserta di All England 2021 sebenarnya sudah saling kontak di lapangan.

Ia menuntut semuanya dikarantina apabila memang memprioritaskan keadilan.

"Semua di lapangan udah contact apalagi dengan 7 positive kemaren. Karantina semua kalo mau adil dan transparan!" tantang Marcus Gideon.

Tim Indonesia dipaksa mundur akibat saat penerbangan dari Istanbul, Turki ke Birmingham, Inggris pada Sabtu (13/3/2021), terdapat penumpang pesawat yang dinyatakan positif Covid-19.

Beberapa hari setelah itu, sejumlah pemain Indonesia mendapat email dari National Health Service (NHS) bahwa mereka diharuskan untuk melakukan isolasi mandiri karena satu pesawat dengan penumpang positif Covid-19 yang sampai saat ini belum diketahui siapa dan duduk di mana saat di pesawat.

Kemudian pada Rabu (17/3/2021) malam, BWF mengumumkan bahwa tim Indonesia harus mundur dari perhelatan All England 2021.

Baca juga: Indonesia Dipaksa Mundur dari All England, Daniel Mananta Langsung Hubungi Anthony Ginting: Gak Adil

Menpora Tak Mau Indonesia Diremehkan

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali meminta kepada Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) agar segera menuntut klarifikasi dari Badminton World Federation (BWF) terkait perhelatan YONEX All England Open 2021.

Seperti yang diketahui, BWF memaksa Tim Indonesia untuk mundur dari perhelatan tersebut karena satu pesawat dengan seorang penumpang yang positif Covid-19.

Melihat hal ini, Zainudin meminta agar PBSI segera meminta BWF bersikap supaya Indonesia ke depannya tidak dianggap enteng karena menerima begitu saja keputusan ini.

Hal itu disampaikan oleh Zainudin dalam sesi tanya jawab bersama awak media yang diselenggarakan secara online, Kamis (18/3/2021).

Zainudin mengatakan, PBSI adalah pihak yang berwenang untuk meminta pertanggungjawaban kepada BWF soal All England 2021.

"Yang harus kita pertanyakan tentu yang akan mempertanyakan itu adalah federasi di dalam negeri kita, kepada BWF," kata Zainudin.

"Maka saya mendorong supaya PBSI mempertanyakan itu baik kepada federasi internasional maupun federasi Asia."

Baca juga: Bersama Netizen Indonesia, Ridwan Kamil Ikut Tulis Komentar di Instagram Resmi All England Open 2021

Zainudin tak mau Indonesia diam menerima begitu saja keputusan ini tanpa mencari kejelasan dan klarifikasi dari BWF.

"Kekhawatiran saya itu, jangan sampai kejadian ini kalau kita diamkan, karena kita dianggap peserta dari Indonesia terima saja diperlakukan seperti apa, diam saja," kata dia.

"Maka yang akan datang mereka akan seenaknya saja memperlakukan Indonesia," sambungnya.

Zainudin tegas menyatakan sikapnya bahwa pemerintah mendorong agar PBSI segera meminta BWF memberikan klarifikasi.

Ia tidak mau BWF mengakhiri kasus ini tanpa adanya kejelasan.

"Tidak bisa BWF langsung buang badan," kata Zainudin.

Zainudin juga menyampaikan, dalam kasus ini pemerintah tidak bisa mencampuri langsung karena akan dianggap mengintervensi.

"Dan yang bisa berkomunikasi tentu federasi, bukan kita pemerintah," terang Zainudin.

"Kalau pemerintah tentu itu tidak jalurnya dan bisa dianggap ikutan atau intervensi pemerintah."

"Saya ingin mendorong supaya teman-teman di PBSI untuk meminta klarifikasi dan sikapnya harus dinyatakan," tegas Zainudin. (TribunWow.com/Anung)

Berita lain terkait All England 2021