Terkini Daerah
Disebut Keracunan, Semua Mata Mayat Melotot saat Kubur Dibongkar dan Terungkap Dugaan Pembunuhan
Pembongkaran dilakukan setelah empat anggota keluarga tersebut tiga hari dikubur lantaran ada kecurigaan bahwa mereka tewas karena diracun.
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Makam satu keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan 2 anak di Pati, Jawa Tengah, kembali dibongkar.
Pembongkaran dilakukan setelah empat anggota keluarga tersebut tiga hari dikubur lantaran ada kecurigaan bahwa mereka tewas karena diracun.
Apalagi, saat polisi melakukan pembongkaran makam, mereka mendapati mata jenazah dalam keadaan melotot.
Proses gali kubur atau penggalian mayat dalam dunia forensik disebut juga ekshumasi.
Dokter tim forensik, dr Hastry, mengungkapkan autopsi dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian yang biasanya disebabkan karena adanya kejahatan.
Baca juga: Ngaku Dapat Amanah dari Mimpi, 6 Orang Nekat Bongkar Makam Jenazah Pasien Covid-19 Lalu Dipindahkan
Baca juga: Hamil 7 Bulan, Wanita di Cilacap Ini Dibunuh Sepupu demi Tutupi Jejak Hubungan Terlarang
"Untuk jelasnya, apakah ini ada suatu kejahatan, polisi kadang meminta kita untuk melakukan bongkar kubur untuk proses ekshumasi.Karena belum sempat diperiksa sesaat setelah meninggal dunia," papar dr Hastry, dari Youtube Denny Darko, Kamis (18/3/2021).
"Kita bisa menemukan waktu kematian, cara kematian, mekanisme kematian, dan terakhir penyebab kematian," tambah dr Hastry.
Setelah itu, dr Hastry menceritakan pengalamannya saat menggali kubur satu keluarga yang terdiri atas ibu, ayah, dan 2 anaknya.
Awalnya, 4 anggota keluarga tersebut diduga meninggal karena keracunan.
Namun setelah proses autopsi, ternyata empat anggota keluarga di Pati ini tewas karena diracuni.
"Sekeluarga di Pati tewas keracunan, saya langsung autopsi empat orang sekaligus," papar dr Hastry.
"Ternyata mereka diracuni," tambah dr Hastry.
Akan tetapi, penyebab kematian tersebut baru terkuak setelah empat anggota keluarga ini dikubur selama tiga hari.
"Karena udah telat, meninggalnya sudah 3 hari, udah pembusukan semua. Jadi saya ambil sampelnya, tahu diracuni itu setelah hari ketiga," ungkap dr Hastry.
Baca juga: Fakta Baru Pembunuhan Berantai di Bogor, Ditemukan Sperma di Kemaluan Korban: Kekerasan Tidak Ada
Saat gali kubur, dr Hastry mengaku merinding ketika melihat kondisiempat jenazah anggota keluarga tersebut.