TRIBUNWOW.COM - Bupati Pandeglang, Banten, Irna Narulita menyebut pengikut aliran Hakekok sebelumnya tak tahu jika akan diajak melakukan ritual mandi bersama pria dan wanita.
Dilansir TribunWow.com, Irna bahkan menyebut para pengikut aliran Hakekok merasa dibodohi oleh sang pimpinan, A (52).
Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube Kompas TV, Minggu (14/3/2021).
Baca juga: Nasib Pengikut Aliran Hakekok seusai Terciduk Mandi Bareng, Ketua Bakorpakem: Pemahaman Agama Kurang
Baca juga: Ajak Mandi Bareng Pengikut, Pemimpin Aliran Hakekok Ngaku Salah dan Ingin Tobat, Begini Respons MUI
Irna mengatakan, sebagian pengikut aliran Hakekok memang tak memiliki pemahaman soal agama.
"Sebagian salat biasa, ada juga yang makan dibacakan doa makan mereka bilang tidak hafal," ujar Irna.
"Tapi pelan-pelan diajari sebelum makan membaca doa."
"Sebagian mereka juga melaksanakan salat, benar salatnya," sambungnya.
Irna menyebut para pengikut aliran Hakekok menyesal.
Pasalnya, mereka tak diberi tahu sebelum melakukan ritual mandi bersama secara telanjang.
Baca juga: Temuan Polisi di Rumah Pimpinan Hakekok yang Ajak Mandi Bersama secara Telanjang untuk Hapus Dosa
Baca juga: Kronologi 16 Pengikut Aliran Hakekok Mandi Bersama, Dijanjikan Bisa Hapus Dosa hingga Kaya Raya
"Lalu mereka menyampaikan 'Kami nyesel karena kami tidak tahu awalnya mau dibawa ke kolam' untuk melakukan ritual menyimpang itu," jelas Irna.
"Mereka diajak ke kampungnya abah A."
"Jadi sebagian mereka merasa dibodohi."
Untuk mencegah berkembangnya kembali aliran Hakekok, Irna menyebut pihaknya akan terus mengawasi A.
Ia mengaku khawatir A akan kembali membawa pengaruh buruk pada pengikut yang mulai kembali ke jalan yang benar.
"Tapi kekhawatiran kami abah A ini belum bisa melaksanakan syariat Islam secara tepat," tutur Irna.