"Jadi dari dua ini motifnya masih sama supaya bisa berkencan dan juga menikmati korbannya, kemudian melakukan pembunuhan dengan sasarannya perempuan maka sasarannya adalah yang mudah dia kuasai," tutur Susatyo.
Masukkan Jasad Korban dalam Tas
Saat diinterogasi polisi, MRI mengaku membunuh kedua wanita itu lalu menekuk jasadnya agar muat dimasukkan di tas gunung atau carrier.
"Kepalanya di atas," jelas MRI saat ditanya caranya memasukkan jasad dalam tas gunung.
Ternyata, tas gunung tersebut digunakan MRI untuk membuang mayat kedua wanita itu.
Kepada polisi, MRI menyebut membuang mayat EL dan DP dalam waktu singkat.
"(Dibuang) Gak sampai lima menit. Cuma ditarik aja (tasnya)," ujar MRI.
Baca juga: Fakta Pembunuhan Berantai di Bogor, Ini Motif hingga Pengakuan Pelaku: Ada Kecenderungan Menikmati
Termasuk Pembunuhan Berantai
Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut kejadian ini termasuk dalam pembunuhan berantai.
Pasalnya, pelaku membunuh kedua korbanĀ dalam waktu tak sampai dua minggu.
Selain itu, ia juga menduga pelaku menikmati pembunuhan yang dilakukan.
"Ini adalah termasuk dalam kaitan serial killer atau pembunuhan berantai, dan ada kecendrungan untuk menikmati dengan meninggalnya korban tersebut," kata Susatyo.
Lebih lanjut, menurut Susatyo, setelah membunuh, pelaku juga merampas barang berharga milik korban.
Pelaku disebutnya memang mengincar wanita muda untuk diajak berkencan lalu dibunuh.
"Jadi dari dua ini motifnya masih sama supaya bisa berkencan dan juga menikmati korbannya, kemudian melakukan pembunuhan dengan sasarannya perempuan maka sasarannya adalah yang mudah dia kuasai," sambungnya.