TRIBUNWOW.COM - Polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan mayat dalam plastik di Bogor yang berinisial MRI (21).
Dilansir TribunnewsBogor.com, kasus tersebut bermula dari adanya temuan mayat dalam plastik trashbag yang diketahui adalah siswi SMA berinisial DP (18) warga Cibungbulang yang ditemukan warga di Jalan Raya Cilebut, Tanah Sareal, Kota Bogor pada 25 Februari 2021 lalu.
Tak hanya itu, pelaku ternyata juga melakukan pembunuhan lain terhadap seorang wanita berinisial EL (23) yang mayatnya ditemukan tergeletak di wilayah Pasir Angin, Kabupaten Bogor, pada 10 Maret 2021.
Baca juga: Update Mayat Wanita dalam Plastik di Bogor, Pelaku Pembunuhan Akhirnya Ditangkap, Ini Kata Polisi
Berikut ini fakta selengkapnya:
1. Pelaku Ditangkap
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan bahwa pelaku ditangkap pada Rabu (10/3/2021).
"Alhamdulillah, atas kegigihan dan keuletan tim gabungan Reserse, telah berhasil mengungkap kasus pembunuhan wanita dalam plastik hitam TKP Cilebut Tanah Sareal tanggal 25 Febuari 2021," ujarnya saat rilis di Mako Polresta Bogor Kota, Kamis (11/3/2021).
Dari hasil pemeriksaan terungkap bahwa pelaku melakukan dua kali aksi pembunuhan dalam waktu berdekatan.
"Polresta Bogor Kota telah berhasil menghentikan aksi biadab dari tersangka MRI (21) yang kami duga berprilaku layaknya serial killer atau pembunuhan berantai," ujarnya.
Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh MRI secara keji tersebut diketahui setelah tim gabungan melakukan penyelidikan panjang kurang lebih sekitar dua minggu.
Dari hasil pemeriksaan 15 orang saksi aksi keji MRI pun bisa terbongkar.
"Dari hasil pengembangan termasuk jejak digital diketahui pula bahwa pelaku tidak hanya satu kali melakukan pembunuhan terhadap korbannya," katanya.
Selain melakukan aksi pembunuhan terhadap DP, rupanya pelaku MRI juga melakukan kembali pembunuhan pada seorang wanita berinisial ER yang mayatnya ditemukan tergeletak di wilayah Pasir Angin, Kabupaten Bogor, pada 10 Maret 2021.
Baca juga: 7 Fakta Mayat Siswi SMA dalam Plastik di Bogor, Diduga Dicekik hingga Keluarga Ungkap Kejanggalan
2. Modus Pelaku
Dari keterangan tersangka, pelaku melakukan menjerat korbannya dengan cara berkenalan di media sosial.
"Jarak antara kejadian pertama dengan kejadian yang kedua dari 25 februari sampai dengan tanggal 10 Maret itu ada sekitar dua minggu modusnya sama yaitu berkenalan melalui media sosial kemudian mereka berjumpa dengan iming iming uang dan sebagainya," katanya.
Tak hanya menghabisi nyawa korbannya pelaku juga mengambil seluruh barang berharga milik korban.
Kapolresta Bogor mengatakan bahwa dalam menjalankan aksi jahatnya pelaku memanfaatkan media sosial untuk merayu korbannya.
Dengan mengiming-imingi inbalan uang MRI merayu oara korbanya untuk diajak bertemu.
"Modusnya sama yaitu berkenalan melalui media sosial kemudian mereka berjumpa dengan iming iming uang dan sebagainya diajak jalan jalan ke daerah puncak kemudian sampai dipuncak selesai berkencan kemudian dihabisi nyawanya dengan mencekik ini sesuai dengan hasil otopsi," kata Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro.
3. Motif Pelaku
Dalam menjalankan aksinya pelaku memang sengaja memilih perempuan yang masih berusia muda
"Jadi dari dua ini motifnya masih sama supaya bisa berkencan dan juga menikmati korbannya kemudian melakukan pembunuhan dengan sasarannya perempuan maka sasarannya adalah yang mudah dia kuasai," ujarnya.
Setelah membunuh korbannya pelaku pun mengambil barang berharga milik korban.
Dari tangan pelaku polisi mengamankan barang bukti handphon dan uang hasil penjualan habdphone serta kalung emas milik korban
4. Pengakuan Pelaku
Pelaku ini juga diintrogasi oleh Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro didampingi Kapolres Bogor AKBP Harun karena tempat pembuangan mayat ini berada di dua wilayah hukum polres yang berbeda.
Di salah satu TKP pembuangan mayat di Jalan Trobosan, kawasan Gunung Geulis, Desa Pasir Angin, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, pelaku mengaku bahwa mayat korban dilipat agar masuk ke tas gunung atau carrier yang dia siapkan sebelum dibuang.
"Kepalanya di atas," kata MRI saat ditanyai polisi soal cara dia melipat dan memasukan tubuh korban ke dalam tas gunung.
Tas gunung tersebut juga merupakan tas yang digunakan pelaku untuk memasukan korban siswi SMA berinisial DP (18) dan dibuang di Cilebut, Tanah Sareal, Kota Bogor.
MRI mengatakan bahwa proses membuang mayat itu dia lakukan begitu saja dengan waktu yang singkat.
"(Dibuang) Gak sampai lima menit. Cuma ditarik aja (tasnya)," kata MRI ekspresi wajah tenang.
Baca juga: Terbongkar Identitas Mayat dalam Kantong Plastik di Bogor, Ternyata Siswi SMA yang Dikenal Baik
Kapolres Bogor AKBP Harun mengatakan bahwa modus yang dilakukan pelaku MRI di TKP pembuangan Gunung Geulis ini hampir sama dengan TKP pertama di Cilebut, Kota Bogor.
"Hampir sama dengan (temuan mayat korban) yang di kota yaitu berkenalan melalui media sosial, kemudian mereka bertemu, berkencan dan dilakukanlah pembunuhan ini," kata AKBP Harun di lokasi, Kamis (11/3/2021) sore.
Pembunuhan sendiri, kata dia, dilakukan di salah satu penginapan di kawasan Puncak Bogor dengan cara pelaku mencekik korban.
"Langkah selanjutnya kita berkoordinasi dengan Polresta Bogor Kota, kita bekerja sama terkait penyidikan perkara ini karena tersangkanya sama, pelakunya sama, kita akan melakukan penyidikan dan pemeriksaan tersangka dan mengumpulkan barang bukti lainnya.
Diketahui, setelah sepekan lebih akhirnya polisi menangkap pelaku pembunuhan siswi SMA berinisial DP yang ditemukan dalam plastik sampah hitam di Jalan Raya Cilebut, Tanah Sareal, Kota Bogor.
Pelaku ini berjumlah satu orang, ditangkap polisi di persembunyiannya di Depok pada Rabu (10/3/2021) sekitar 19.30 WIB malam.
"Tidak hanya (sampai) sekitar dua minggu melakukan, kemudian tersangka kembali melakukan (pembunuhan)," tambah Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro.
Susatyo menyebut bahwa kasus ini merupakan pembunuhan berantai.
Serta ada kecendrungan dari pelaku yang menikmati kematian korban yang dia bunuh.
"Ini adalah termasuk dalam kaitan serial killer atau pembunuhan berantai dan ada kecendrungan untuk menikmati dengan meninggalnya korban tersebut," kata Susatyo.
Susatyo mengatakan bahwa kasus ini masih akan terus didalami termasuk menelusuri jejak digital media sosial dari tersangka MRI ini. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Ini Tampang Pelaku Pembunuhan Gadis SMA dalam Plastik di Cilebut, Polisi Sebut Korbannya 2 Orang; Motif Pembunuhan 2 Perempuan di Bogor Terungkap, Wanita Muda Jadi Incaran Pelaku; dan Pengakuan Pelaku Pembunuhan Berantai, Tekuk Jasad Korban Agar Masuk Tas Carrier : Kepalanya di Atas