Isu Kudeta Partai Demokrat

Sebut Jokowi Kaget tapi Happy Saja, Mahfud MD Ungkap Sikap sang Presiden soal Isu Demokrat-Moeldoko

Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menceritakan sikap Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terhadap isu Partai Demokrat dan Kepala KSP Moeldoko. Ditayangkan dalam acara Mata Najwa, Rabu (10/3/2021).

Mahfud kemudian bercerita bahwa Mensesneg Pratikno mengatakan bahwasanya Jokowi terkejut mengetahui manuver politik Moeldoko.

Kendati demikian, Mahfud menyinggung soal kebiasaan Jokowi yang nampak tersenyum biasa tapi tiba-tiba mengambil langkah nyata.

"Nanti itu terserah Pak Jokowi, kadang kala Pak Jokowi itu kan senyum-senyum diam, tapi tindakannya muncul tiba-tiba," tandasnya.

Baca juga: Darmizal Sebut DPP Demokrat Tiap Bulan Minta Uang Pungutan, Kader: Simpan Tangisannya untuk Nanti

Simak videonya mulai menit awal:

Khawatirkan Nama Jokowi Dibawa-bawa

Semenara itu, pengamat komunikasi politik Ade Armando menilai Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebaiknya mundur dan fokus di Partai Demokrat.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan di kanal YouTube Cokro TV, Senin (8/3/2021).

Diketahui Moeldoko baru saja terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi kongres luar biasa (KLB) yang diadakan di Deliserdang, Sumatera Utara, akhir pekan lalu.

Pengamat komunikasi politik Ade Armando menilai Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebaiknya mundur dan fokus di Partai Demokrat, Senin (8/3/2021). (Capture YouTube Cokro TV)

Baca juga: AHY Datang Minta Saran, Jimly Asshiddiqie Beri Sederet Wejangan soal Demokrat, Ini Katanya

Menurut Ade, pemilihan Moeldoko menjadi penting mengingat posisinya yang dekat dengan Istana.

"Sebenarnya kisruh perebutan kekuasaan dalam parpol memang kisah biasa. Tapi dalam pertarungan ini menjadi luar biasa karena ada nama Pak Moeldoko, Ketua KSP, yang terpilih menggantikan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono)," papar Ade Armando.

Ia menyinggung nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga diseret dalam upaya kudeta Demokrat.

Tidak hanya itu, ada beberapa tuduhan yang menyebut Jokowi adalah dalang di balik perpecahan Demokrat.

"Tak terhindarkan orang pun menyebut-nyebut nama Presiden Jokowi," kata Ade.

"Salah satu tuduhannya Jokowi adalah mastermind penggulingan kekuasaan. Buat saya tuduhan ini tak masuk akal, tapi bisa dipahami juga kalau isu ini akan terus bergulir," jelasnya.

Ade menyinggung sebelumnya kubu pendukung AHY telah mengirim surat kepada Jokowi untuk bertanya tentang keterlibatan Moeldoko dalam upaya kudeta.

Halaman
123