TRIBUNWOW.COM - Lia, warga Desa Pakuhaji, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, mengungkapkan, ibu dan dua keponakannya menjadi korban tewas kecelakaan bus di Jalan Raya Sumedang-Malangbong, Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Rabu (10/3/2021) malam.
Ibunya bernama Amot (64) dan dua keponakannya bernama Dinda Khoirunisa (15) dan Lidia Nur Hidayati (15).
Ketiganya diketahui pergi berziarah ke Pamijahan, Tasikmalaya, dengan rombongan dari SMP IT Al Muaawanah dengan menaiki bus.
Baca juga: Daftar Lengkap Identitas Korban Kecelakaan Maut Bus Sri Padma, 27 Orang Tewas, 38 Luka-luka
Sebelum kecelakaan, terjadi, Lia melakukan video call bersama ibu dan dua keponakannya.
"Enggak nyangka itu dadah (lambaian) terakhir, dia terus dadah-dadah ketika video call," ujar Lia di sela pemakaman, Kamis (11/3/2021).
Jasad Amot dan Lidia dimakamkan lebih dulu.
Sedang jenazah Dinda belum sampai di Subang.
Lima Jenazah
Ambulans mulai berdatangan ke Desa Pakuhaji sejak pukul.07.30 WIB, Kamis.
Dalam satu rombongan terdiri dari lima jenazah yang dipulangkan dari RSUD Sumedang.
Baca juga: Fakta-fakta Kecelakaan Maut Bus Padma di Cae: Angkut Tur Siswa SMP, hingga Kesaksian Korban Selamat
Kedatangan jenazah disambut isak tangis keluarga.
Usai dishalatkan, jenazah dibawa oleh keluarga untuk dimakamkan.
Ada yang dimakamkan di pemakaman umum ada pula di pemakaman keluarga.
Sebelumnya diberitakan, 63 siswa SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, menggelar study tour dan ziarah di Pamijahan, Tasikmalaya, Rabu (10/3/2021) dengan menggunakan bus PO Sri Padma Kencana dengan nomor polisi T 7591 TB.
Baca juga: Duduk di Belakang Sopir, Korban Selamat Kecelakaan Maut Bus Padma Ungkap Kesaksian Sempat Cium Bau
Namun, bus mengalami kecelakaan di Tanjakan Cae.