TRIBUNWOW.COM - Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Bandung Supriono evakuasi korban kecelakaan Bus Sri Padma Kencana, di Sumedang berlangsung selama enam jam.
Lebih lanjut ia mengatakan, evakuasi korban kecelakaan bus yang terjun ke jurang di Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, berjalan lancar.
Menurut Supriono, sebagian korban ditemukan di luar bus.
Baca juga: Update Terbaru Kecelakaan Maut Bus Sri Padma Kencana di Sumedang, Ditemukan 66 Korban
Namun, banyak yang masih terjebak di dalam badan bus.
Supriono mengakui bahwa petugas sempat mengalami kesulitan saat mengevakuasi sejumlah penumpang yang terjepit di dalam bus.
"Ada korban yang terlempar keluar dari dalam bus, tapi kebanyakan dari dalam bus. Evakuasi paling menyulitkan tadi saat kami evakuasi enam korban yang terjepit bodi di dalam bus," tutur Supriono kepada wartawan, Kamis (11/3/2021).
Supriono menyebutkan, evakuasi yang paling menyulitkan adalah saat petugas mengevakuasi satu orang dewasa.
"Paling menyulitkan yang terakhir, korban usia dewasa yang terhimpit di ujung bus," kata dia.
Menurut Supriono, petugas harus memotong bagian demi bagian bodi di dalam bus dengan alat ekstrikasi.
Meski demikian, waktu yang dibutuhkan untuk mengevakuasi korban tidak sebentar.
Baca juga: Warga Ceritakan Kronologi Kecelakaan Maut Bus Masuk Jurang, Nadi: Ada Elf Kecelakaan, Ternyata Bis
"Alhamdulillah, korban dapat kami evakuasi dalam waktu 6 jam," ujar Supriono.
Supriono mengatakan, meski seluruh korban telah ditemukan, tim SAR dari Basarnas Bandung masih akan tetap bersiaga di lokasi kejadian.
"Kami standby di sini, menunggu bus dievakuasi ke atas. Setelah bus diangkat, kami akan kembali turun, dikhawatirkan masih ada korban di sekitar bus di bawah jurang ini," kata Supriono.
Supriono mengatakan, Bus Sri Padma Kencana dengan nomor polisi T 7591 TB tersebut memiliki tempat duduk sebanyak 63 kursi.
Namun, saat proses evakuasi hingga Kamis pukul 07.40 WIB, tim SAR menemukan 66 korban.