"Selesai KLB akan mendapatkan sisanya yaitu 75 juta," sambungnya.
Namun, kenyataan tak sesuai janji.
Gerald mengaku hanya diberi uang senilai Rp 5 juta.
"Tapi nyatanya kita cuma dapat uang 5 juta," lanjutnya.
Tak hanya itu, Gerald pun merasa ada kejanggalan selama proses KLB berlangsung.
Pasalnya, semua peserta yang hadir langsung menyebut nama Moeldoko dan Marzuki Alie sebagai calon ketua umum baru.
"Yang menjadi rancu dalam proses KLB ini yaitu pemilihan ketua umum. Pemilihan ketua umum dalam KLB ini secara voting," kata Gerald.
"Ketika ditanya siapa yang akan dipercayakan untuk menjadi ketum, para peserta berteriak Pak Moeldoko."
"Ditanya lagi siapa lagi yang bisa menjadi calon ketua umum."
"Para peserta juga berteriak Pak Marzuki Alie," sambungnya menyudahi.
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-1.32:
Moeldoko Disebut Tak akan Bisa Besarkan Demokrat Tanpa SBY
Dualisme kepemimpinan Partai Demokrat menjadi nyata setelah digelarnya kongres luar biasa (KLB) di Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).
Kepala Staf Presiden (KSP) terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat hasil KLB sekaligus menjadi tandingan ketua umum hasil kongres ke-V, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dilansir TribunWow.com, pengamat politik Hendri Satrio menyebut bahwa keterlibatan Moeldoko hanya memiliki tujuan jangka pendek.