"Rafathar," sebut Rafathar dengan lancar.
Ia langsung terbelalak dan melihat ke arah Nagita ketika menyadari sang anak sudah bisa bicara lancar.
Raffi kemudian mencium pipi Rafathar, sementara Nagita berlagak menangis.
"Sudah bisa ngomongnya yang, aku sedih," kata Nagita.
"Aa' sudah enggak bayi lagi," rengeknya.
"Aa' udah enggak bayi, coba, Raffi," tiru Raffi.
"Raffi," sahut Rafathar.
Raffi dan Nagita beberapa kali meminta Rafathar untuk mempraktekkan penugucapannya.
Rafathar pun kembali berhasil mengucapkan nama Raffi, namanya, kata Rambu-rambu dan sebagainya.
Akan tetapi, ia masih kesulitan saat diminta sang ibu untuk menirukan perkatannya.
"Ular melingkar di atas pagar," kata Nagita.
"Urar," sebut Rafathar.
"Bukan urar, ular," ralat Nagita.
"Ular melingkar di atas pagar," sebut Rafathar belum lancar.
Rupanya, hal tersebut berhasil membuat Raffi seolah bangga, ia menciumi putranya dengan sumringah.