Kabar Tokoh

Sempat Tolak Gabung Demokrat, Gatot Nurmantyo Tak Menampik jika Ditawari Nyapres: Punya Obsesi Wajar

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, dalam acara Zoom In, diunggah Jumat (21/8/2020). Terbaru, Gatot menjawab pertanyaan tentang kemungkinan mencalonkan diri sebagai presiden.

"Saya ingin bangsa ini baik, tapi saya harus mengukur kalau ada presiden yang baik bisa menyejahterakan, kemudian saya jadi presiden tidak bisa seperti itu, terus ngapain?" ucap jenderal purnawirawan ini.

"Lebih baik saya dukung untuk kebaikan," lanjutnya.

"Kalau ada yang lebih baik, kita dukung saja. Harus kita dukung yang paling baik. Orang bilang sekarang lebih sejahtera, sekarang enak, begini-begitu, terus tiba-tiba suruh gantiin. Lu ngaca enggak?" tandas Gatot.

Lihat videonya mulai menit 21.45:

Enggan Nyapres meski Ditawari Demokrat

Dalam tayangan yang sama, sebelumnya Gatot Nurmantyo mengaku saat ini tidak berambisi jadi presiden.

Mulanya hal itu ditanyakan dosen Sosiologi Politik Universitas Indonesia (UI) Arief Munandar.

Baca juga: Ini Penjelasan AHY Tetap Ketum Demokrat meski Versi KLB Pilih Moeldoko, Ternyata Menyangkut Hukum

"Sebenarnya Bapak punya ambisi jadi presiden enggak, Pak?" tanya Arief Munandar.

"Ambisi jadi presiden, ya setiap orang saya pikir punya ambisi jadi presiden dan harus mengukur," jawab Gatot Nurmantyo.

Ia beranggapan saat ini ia tidak memiliki peluang menjadi calon presiden karena tidak tergabung dalam partai manapun.

Presidium KAMI Gatot Nurmantyo, diunggah Kamis (15/10/2020). (Capture YouTube Refly Harun)

"Sekarang saja saya punya partai, enggak?" ungkit mantan Pangkostrad ini.

Arief lalu menyinggung tawaran Partai Demokrat yang saat ini terpecah menjadi dua kubu.

Sebelumnya Gatot mengakui dirinya sempat ditawari masuk dalam Demokrat sebagai bagian dari kongres luar biasa (KLB) yang disinyalir berupaya mendongkel kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"'Kan ada yang nawarin, Pak, tadi itu?" singgung Arief.

Halaman
123