Isu Kudeta Partai Demorat

Soal KLB Partai Demokrat, Mahfud MD Sebut Kepemimpinan yang Sah Masih AHY Bukan Moeldoko

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menko Polhukam, Mahfud MD tanggapi persoalan di tubuh Partai Demokrat menyusul digelarnya kongres luar biasa (KLB).

Dalam KLB tersebut, Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, didaulat menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.

Dilansir TribunWow.com, Andi Mallarangeng mengaku kasihan dengan Moeldoko.

Menurutnya, jabatan ketua umum yang diperoleh Moeldoko adalah abal-abal.

Pasalnya jabatan tersebut didapat berdasarkan KLB yang abal-abal.

"KLB abal-abal dan kemudian memilih ketum abal-abal," ujar Andi, dikutip dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi, Sabtu (6/3/2021).

"Sebenarnya kasihan saya melihat Pak Moeldoko, syahwat politiknya terlalu kuat untuk berkuasa," ucapnya.

"Sehingga mau menjadi ketum abal-abal dari sebuah kongres abal-abal."

Baca juga: Sebut Manuver Moeldoko di Demokrat Kurang Cantik dan Tak Etis, Pengamat: Jadi Aneh dan Kontradiktif

Keyakinannya bahwa KLB tersebut abal-abal karena digelar tidak sesuai dengan syarat-syarat dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

Di antaranya menurut Andi adalah harus diusulkan dan dihadiri oleh dua per tiga ketua DPD dan setengah ketua DPC.

Serta mendapatkan izin dari Ketua Majelis Tinggi Partai, dalam hal ini adalah Susilo Bambang Yudhoyono (AHY).

Sedangkan dikatakannya, tidak ada satupun ketua DPD yang hadir dalam KLB tersebut dan hanya ada segelintir ketua DPC.

"jadi ini semua enggak ada sama sekali memenuhi syarat AD/ART," kata Andi.

"Ini sebenarnya KLB abal-abal, dilakukan oleh orang-orang tidak jelas, bukan pemilik suara," tegasnya.

Lebih lanjut, terkait keterlibatan Moeldoko, Andi memberikan sindiran.

Halaman
123