Pada Jumat (5/3/2021) pagi, tersangka Putra Pratama awalnya memukul Azumi Zahara (21), seorang IRT warga Gampong Lamjabat.
Tak diketahui apa pasal tersangka memukul Azumi. Korban secara resmi sudah membuat laporan ke polisi pada Jumat (5/3/2021).
Setelah melakukan pemukulan terhadap Azumi, tersangka kemudian pulang ke rumah untuk mengambil pisau dapur.
Beberapa saat kemudian tersangka menuju jalan ke rumah Ramlah, yang berjarak sekitar 120 meter dari rumah Azumi.
Tersangka pun secara tiba-tiba masuk ke rumah Ramlah yang berada di pinggir Jalan Pendidikan Dusun Meunasah, Nomor 5.
Begitu masuk ke rumah, tersangka awalnya bertemu dengan SN (14) dan sepupunya, AI (12) yang sedang bermain di dalam rumah.
Begitu masuk, tanpa basa-basi, pelaku langsung menghujamkan tikaman ke Nafiz dan mengenai leher kiri bagian belakang. Lalu, dia menusuk AI.
Kepanikan terjadi, Nafiz menjerit kesakitan dan ke luar rumah untuk meminta bantuan warga. Sementara AI berlari untuk bersembunyi di belakang lemari kamar.
Ramlah yang mendengar teriakan dan sedang memasak saat itu langsung keluar dari dapur.
Tersangka yang masih memegang pisau langsung menghujamkan tikaman bertubi-tubi ke arah dada Ramlah.
Ramlah yang dalam kondisi sekarat berusaha ke luar rumah menyelamatkan diri. Tersangka Putra Pratama terus mengejarnya dan terus menghujamkan pisau.
Korban Ramlah tersungkur di jalan.
Warga membawanya ke RSIA, namun meninggal dalam perjalanan.
Jenazah Ramlah dikebumikan di TPU Lamkunyet, Kecamatan Darul Kamal, Aceh Besar, sekitar pukul 17.30 WIB.(mir)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Guru Ngaji Meninggal dengan Luka Tusuk, 2 Anak dan 1 IRT Juga Jadi Korban