Isu Kudeta Partai Demokrat

Bertemu Marzuki Alie di Kualanamu, Wasekjen Partai Demokrat: Nggak Bisa Ngelak Dia, Ketangkap Basah

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Irwan mendapati mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Marzuki Alie berada di Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

TRIBUNWOW.COM - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Irwan mendapati mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Marzuki Alie berada di Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

Irwan saat itu tengah bersama kader Demokrat lainnya yaitu Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon, Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution dan Made Ray.

"Saya bersama Jansen Sitindaon, Syahrial Nasution dan Made Ray memergoki Marzuki Alie di Bandara Kualanamu sedang menunggu jemputan," ujar Irwan, kepada wartawan, Jumat (5/3/2021).

Baca juga: Rencana KLB Demokrat Sudah Dipastikan, Ruhut Sitompul Bocorkan Waktu dan Tempat: Sudah 80 Persen

Foto yang beredar di Medsos terkait adanya KLB Partai Demokrat di The Hill Hotel and Resort Sibolangit. (Istimewa / Grup Wa Jurnalis)

Irwan lantas menanyakan alasan Marzuki Alie berada disana.

Tak disangka, Marzuki Alie menyebut akan menghadiri kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat yang sedianya digelar di satu hotel di Deli Serdang, Sumatera Utara.

"Saya tanya mau ngapain ke Kualanamu, mau hadiri KLB katanya. Sebagai undangan bukan sebagai peserta," ungkap Irwan.

"Kehadiran MA (Marzuki Alie) di KNO sekaligus menjelaskan MA terlibat, tidak seperti yang dia sampaikan selama ini."

"Nggak bisa ngelak dia, ketangkap basah, walau ngakunya cuma undangan," imbuh Irwan.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief juga memastikan kehadiran Marzuki Alie di Bandara Kualanamu.

Melalui akun Twitter barunya @AndiArief_ID, Andi Arief mengunggah video yang memperlihatkan kehadiran Marzuki Alie.

Dalam video itu, Marzuki Alie sedang berdiri sendirian memegangi kopernya di sebuah lokasi.

"Pak @marzukialie_MA sudah sampai kualanamu. Mengakunya selama ini bukan penghianat he he," cuit Andi Arief, yang telah dikonfirmasi Tribunnews.com, Jumat (5/3/2021).

Baca juga: Qodari Sebut Aturan Kuasa Tertinggi di Demokrat Cuma Akal-akalan, SBY dan AHY Tak Punya Suara?

Hubungan Marzuki Alie dengan SBY

Setelah dipecat dari Demokrat, Mantan Sekretaris Jenderal partai berlambang bintang mercy itu, Marzuki Alie, mengungkap hubungannya dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ia mengaku hubungannya dengan SBY panas dingin sejak 2005 lalu.

Bahkan, saat kongres Partai Demokrat, ia tidak mau mengikuti arahan dari mendiang Ani Yudhoyono.

Baca juga: Andi Mallarangeng Minta Max Sopacua Tak Bicara Lagi soal Demokrat: Sudah Pindah Partai Emas

"Jadi hubungan saya dengan pak SBY itu panas dingin lah. (Itu mulai) Waktu 2005, (waktu) kongres saya nggak ikut arahan bu Ani (almarhumah Ani Yudhoyono)," ujar Marzuki Alie, ketika wawancara khusus dengan Tribunnews.com secara daring, Kamis (4/3/2021).

Arahan yang dimaksud Marzuki Alie adalah seputar kesepakatan dukungan sosok yang akan dijadikan ketua umum Partai Demokrat kala itu.

Menurutnya, baik SBY-Ani Yudhoyono dan pihak istana menginginkan Sutan Sukarnotomo yang menjabat posisi tersebut.

Hanya saja, Marzuki Alie ketika itu lebih memilih Hadi Utomo yang masih merupakan ipar dari SBY.

Hadi Utomo diketahui menikahi adik dari Ani Yudhoyono.

"Saya melihat pada saat itu kenapa saya dukung Hadi Utomo, karena partai ini baru dan SBY baru saja jadi presiden," terang Marzuki Alie.

"SBY jangan di-challenge oleh orang yang tidak loyal dengan dia, bahaya itu."

"Maka waktu itu saya dan kita semua sepakat pak Hadi Utomo. Tapi Pak Hadi Utomo itu tidak direstui oleh istana," jelasnya.

Baca juga: Dicecar di Mata Najwa, Jhoni Allen Akui Beri Uang Kader Demokrat yang Temui Moeldoko, Biaya Apa?

Lantas, Marzuki Alie menirukan ucapan almarhumah Ani Yudhoyono yang meminta agar Hadi Utomo tidak dijadikan orang nomor satu di partai berlambang mercy itu.

"Saya itu ditelepon oleh almarhumah bu Ani. 'Pak Marzuki, pak Hadi Utomo itu adik saya, saya tahu persis. Jangan dia jadi ketua umum, tapi tempatkanlah dia di tempat yang terhormat'. Itu pesan bu Ani," ujarnya mengulang perbincangan dahulu dengan Ani Yudhoyono.

"Tapi saya bilang, 'Bu Ani kalau dibawah ini sudah mendukung pak Hadi Utomo semua, gimana bu?'."

"Saya setelahnya itu nggak pernah ditegur lagi. Lama saya nggak ditegur, karena saya dengar laporan 'Pak, pak Marzuki itu sudah nggak ikut kita lagi', itu yang saya dengar. Ya sudah nggak apa-apa," imbuhnya.

Selepas itu, mantan Ketua DPR RI tersebut mengakui komunikasi antara dirinya dengan SBY tidak sebaik di awal pemilu yang dimenangkan Demokrat.

Dia juga mengatakan tidak pernah berkomunikasi langsung dengan SBY.

Baca juga: SBY Disebut Tak Berjasa di Demokrat, Jansen Sitindaon Langsung Beberkan 4 Peran SBY untuk Partai

Komunikasi keduanya diperantarai Ani Yudhoyono.

Bahkan saat SBY menjadi presiden, Marzuki mengaku hanya bisa berkomunikasi dengan SBY melalui ajudannya saja.

"Akhirnya sesudah itu (memang) ada komunikasi (tapi) tidak sebaik pada saat kita pemilu, pileg, pilpres, yang dengan bu Ani akrab kan."

"Pak SBY kan selalu lewat bu Ani kan, tidak pernah kita (komunikasi) langsung. Begitu presiden, kan lewat ajudannya, kadang-kadang juga lewat Bu Ani."

"Pak SBY tidak pernah langsung dia komunikasi dengan kita," katanya.

(Tribunnews.com/Vincentius Jyestha Candraditya)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tiba di Bandara Kualanamu, Demokrat : Marzuki Alie Katanya Mau Hadiri KLB Sebagai Undangan dan "Marzuki Alie Blak-blakan: Hubungan Saya dengan SBY Itu Panas Dingin"