Isu Kudeta Partai Demokrat

Klaim SBY Merekayasa Kongres Demokrat 2020, Jhoni Allen: AHY di Puncak, tapi Tak Pernah Mendaki

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memperingatkan upaya kudeta yang diklaim hendak dilakukan pihak luar kepada partainya, Rabu (24/2/2021).

Menurut Jhoni, saat itu SBY menyatakan hanya akan melanjutkan kepemimpinan Anas Urbaningrum.

Agar upaya itu berjalan mulus, Jhoni mengaku diperintah SBY untuk membujuk Marzuki Alie yang saat itu menjadi Ketua DPR untuk tidak maju mencalonkan diri jadi ketua umum Partai Demokrat.

Kemudian, pada Kongres 2015, Jhoni menuding SBY melakukan rekayasa agar menjadi calon tunggal.

Sampai akhirnya SBY benar-benar terpilih sebagai ketua umum Partai Demokrat.

Lima tahun berikutnya atau pada Kongres 2020, Jhoni menyebut, SBY kembali melakukan rekayasa dengan membuat aturan soal tata tertib acara.

"Pembahasan dan penetapan tata tertib acara tidak dilakukan, di mana salah satu isinya membatasi syarat dan tata cara pencalonan calon ketum. Selain itu, tidak ada LPJ dari Ketua," ujar Jhoni yang dikutip pada Senin (1/3/2021).

Baca juga: Jhoni Allen Tuding SBY Pernah Mengkudeta Partai Demokrat: Kita Buka Fakta Sejarah

Berikutnya, Jhoni menuturkan, SBY mendesain para ketua DPD agar mendeklarasikan putranya, Agus Harimurti Yudhyono (AHY), sebagai calon ketua umum.

"Itulah yang mereka sebut aklamasi. Makanya AHY berada di puncak gunung tetapi tidak pernah mendaki," kata Jhoni.

Tapi selama kepemimpinan AHY, kata Jhoni, Partai Demokrat mengalami krisis kepemimpinan.

(KompasTV/Tito Dirhantoro)

Artikel ini telah tayang di KompasTV dengan judul Jhoni Allen Blak-blakan, Bongkar Cara SBY Kudeta Anas Urbaningrum dari Kepemimpinan Partai Demokrat