Isu Kudeta Partai Demokrat

Dipecat, Jhoni Allen sampai Bersumpah Ucap Nama Tuhan Bantah Klaim SBY soal Demokrat: Saya Bersaksi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jhoni Allen Marbun sampai bersumpah menyebut SBY tak pernah berjuang untuk Partai Demokrat.

TRIBUNWOW.COM - Mantan politisi Partai Demokrat, Jhoni Allen Marbun, sampai bersumpah menyebut Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak berperan membangun partai berlogo bintang mercy itu.

Dilansir TribunWow.com, Jhoni bahkan menyebut Demokrat kini erat dengan citra partai dinasti.

Pasalnya, menurut Jhoni, SBY terus menurunkan jabatan di Demokrat pada kedua anak kandungnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (Tribunnews.com/Chaerul Umam)

Baca juga: Dipecat Demokrat, Jhoni Allen: Demi Tuhan Saya Bersaksi, SBY Tak Berkeringat Apalagi Berdarah-darah

Baca juga: Sebut SBY Hanya Sumbang Rp 100 Juta saat Awal Gabung Demokrat, Jhoni Allen: Tidak Berkeringat

Seperti yang diungkapkannya dalam kanal YouTube Bang MA Official, Senin (1/3/2021).

"Partai Demokrat dicap sebagai partai dinasti sejak KLB pertama di Bali, 2013," ujar Jhoni.

"Di mana Bapak SBY menjadi ketua umum dan anak kandungnya, Edhie Baskoro Yudhoyono sebagai sekretaris jenderal Partai Demokrat."

Jhoni berpendapat, partai dinasti seperti yang terjadi di Demokrat baru pertama kali terjadi di dunia.

Tak hanya itu, Jhoni juga menyebut SBY telah mengkhianati fakta sejarah.

Jhoni mengatakan, para pendiri serta senior Demokratlah yang berjuang membangun partai.

"Ini baru pertama kali di Indonesia, bahkan di dunia, di mana pengurus partai politik, SBY ketua umum dan anaknya sebagai sekretaris jenderal," ujar Jhoni.

"Sebenarnya SBY telah melakukan pengingkaran kepada fakta sejarah lahirnya Partai Demokrat."

"Fakta sejarah yang benar, sejak Partai Demokrat diaktakan notaris oleh 99 pendiri partai di Jakarta."

"Kemudian gayung bersambut, bermunculan para pendiri Partai Demokrat di seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia," lanjutnya.

Baca juga: Ingatkan Momen SBY Lawan Anas Urbaningrum, Pengamat Politik Samakan Masa AHY: Banyak Kericuhan

Baca juga: Dipecat Demokrat, Marzuki Alie Ngaku Sempat WA SBY soal Kudeta tapi Tak Ada Balasan: Saya kan Marah

Jhoni melanjutkan, kala itu, dirinya turut memperjuangkan Demokrat hingga berhasil menjadi peserta Pemilu 2004.

Ia turut mengapresiasi kader Demokrat di seluruh daerah di Indonesia yang ikut berjuang.

"Mereka bahu membahu berjuang meloloskan verifikasi KPU sehingga Partai Demokrat menjadi partai peserta Pemilu 2004," kata Jhoni.

"Saya dan para pendiri beserta para senior partai adalah pelaku sejarah Partai Demokrat."

"Saya menyatakan bahwa di dalamnya perjuangan para kader dari Sabang sampai Merauke bersusah payah, bekerja keras tidak mengenal lelah dan waktu untuk bekerja bersama-sama meloloskan Partai Demokrat pada verifikasi KPU."

"Sehingga menjadi peserta Pemilu 2004," sambungnya.

Namun di antara pendiri serta kader Demokrat yang berjuang, menurut Jhoni, SBY sama sekali tak terlibat.

Ia bahkan sampai bersumpah menyebut SBY berbohong saat mengaku berdarah-darah memerjuangkan Demokrat.

"Demi Tuhan saya bersaksi bahwa SBY tidak berkeringat sama sekali apalagi berdarah-darah sebagaimana pernyataannya di berbagai kesempatan," tukasnya.

Simak videonya berikut ini mulai menit ke-1.50:

Marzuki Alie Dipecat Demokrat

Di sisi lain, mantan Politisi Partai Demokrat, Marzuki Alie buka suara soal dirinya yang masuk daftar 7 orang yang dipecat dari partai yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu.

Dilansir TribunWow.com, Marzuki Alie mengaku difitnah hingga dikaitkan dengan isu kudeta Demokrat.

Bahkan, ia menyebut sempat merasa marah karena Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengabaikan pesannya.

Baca juga: Diberhentikan Tak Hormat dari Demokrat, Marzuki Alie: Nanti Saya Buka Satu-satu Pembohongan SBY

Baca juga: Dipecat Demokrat soal Isu Kudeta, Ini Reaksi Darmizal dan Marzuki Alie, Singgung KLB dan Sikap Loyal

Seperti yang diungkapkannya dalam kanal YouTube tvOneNews, Minggu (28/2/2021).

"Kegaduhan itu lalu ada konferensi pers," ucap Marzuki.

"Konferensi pers ini menuduh saya salah satu orang yang ikut dalam kudeta tersebut."

Marzuki mengatakan, ini bukan kali pertama ia difitnah.

Sejak saat masih menjabat di Demokrat, Marzuki mengaku kerap jadi sasaran fitnah tak berdasar.

"Karena saya dituduh tentu kan ada reaksi dari saya," ujar Marzuki.

"Kalau dulu waktu saya masih aktif, sering saya difitnah di internal."

"Tapi saya tidak pernah responsif karena itu masalah internal partai."

"Jadi saya biarkan saja dan itu hilang sendiri," lanjutnya.

Baca juga: Sosok 7 Tokoh yang Dipecat Demokrat karena Dianggap Membangkang, Yus Sudarso hingga Marzuki Alie

Baca juga: Diberhentikan Tak Hormat dari Demokrat, Marzuki Alie: Nanti Saya Buka Satu-satu Pembohongan SBY

Namun, Marzuki tak bisa tinggal diam saat ia difitnah di depan umum.

Karena itu, ia langsung menghubungi SBY untuk meminta kejelasan.

"Tapi tuduhan ini kan bermasalah karena disampaikan di ruang publik," ucap Marzuki.

"Oleh karenanya saya langsung WA ke Pak SBY selaku ketua majelis tinggi."

"'Pak SBY, ini ada berita demikian, saya difitnah'."

"'Tapi kalau tidak bisa dibuktikan saya minta ditegakkan aturan partai'," sambungnya.

Namun, kala itu, pesan Marzuki tak ditanggapi SBY.

Hal itulah yang membuat Marzuki bersuara di media soal permasalahan Demokrat.

Bahkan, ia mengakui sempat merasa marah ketika difitnah ikut gerakan kudeta Demokrat.

"Fitnah itu menurut saya sanksinya di partai cukup keras dan bisa sampai ke pemberhentian."

"Tetap WA saya ke Pak SBY tidak direspons, saya akhirnya harus bersuara."

"Ini semakin gencar dari DPP yang menyampaikan hal yang tidak saya lakukan."

"Akhirnya kan saya marah, jadi satu per satu saya harus bicara, itu persoalannya," tukasnya. (TribunWow.com)