Vaksin Covid

Nadiem Makarim: Pak Presiden Meminta Saya, agar Semua Guru dan Tenaga Kependidikan Dapat Vaksin

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Nadiem Makarim.

TRIBUNWOW.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud), Nadiem Makarim mengatakan, Presiden Jokowi meminta semua guru, termasuk guru honorer memperoleh vaksin.

"Pak Presiden meminta saya, agar semua guru dan tenaga kependidikan dapat vaksin. Dan vaksinasinya selesai di akhir Juni 2021," ucap Nadiem dalam Instagram resminya, Kamis (25/2/2021).

Dia mengaku, perjuangan mendapatkan vaksin guru dan tenaga kependidikan didukung oleh Presiden Jokowi dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunawan Sadikin.

Baca juga: Apakah Boleh Minum Obat Pereda Nyeri sebelum Disuntik Vaksin Covid-19? Simak Penjelasan Ahli

Setelah proses vaksinasi guru selesai, maka siswa dapat memulai proses belajar tatap muka di sekolah.

"Dengan sistem belajar tatap muka secara terbatas di tahun ajaran baru," sebut dia.

Nadiem telah menyatakan sehari yang lalu, meski sekolah sudah belajar tatap muka, tapi siswa dan guru harus tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Kita ini harus bisa melatih kebiasaan baru, proses belajar tatap muka di sekolah dengan protokol kesehatan yang baik," tegas dia.

Dia mengaku, guru dan tenaga kependidikan menjadi prioritas vaksinasi tahap kedua, karena siswa di negeri ini sudah terlalu lama tidak belajar tatap muka di sekolah.

"Jadi esensinya itu, sekolah merupakan salah satu sektor yang sampai sekarang belum tatap muka. Dan risiko dari pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang terlalu lama itu sangat besar," ujar Mendikbud.

Karena risiko PJJ itu sangat besar untuk siswa, makanya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengambil tindakan cepat dan gesit, agar guru dan tenaga kependidikan bisa memperoleh vaksinasi.

Mungkin, lanjut dia, belajar tatap muka di sekolah tidak 100 persen akan dilakukan.

"Tapi akan terjadi bisa dua kali seminggu atau tiga kali seminggu. Tapi dengan sistem protokol kesehatan yang harus dijaga," jelas dia.

Proses pemberian vaksin Proses pemberian vaksin akan diberikan terlebih dahulu bagi guru sekolah dasar (SD), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Sekolah Luar Biasa (SLB).

Setelah itu diberikan kepada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

"Nah setelah itu baru diberikan kepada perguruan tinggi," sebut dia.

Halaman
12