Terkini Internasional

Sosok Tim Berners-Lee, Bapak Internet yang Ciptakan Word Wide Web (WWW), Ini Kisahnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bapak Internet Tim Berners-Lee.

"Saya juga tahu worldwide ada di kamus. Tetapi, WWW harus dieja sebagai tiga kata terpisah, sehingga akronimnya adalah tiga "W" yang terpisah tanpa tanda hubung," kata Bapak WWW itu, seperti dihimpun KompasTekno dari The Next Web, Senin (22/2/2021).

Dalam bahasa Indonesia, World Wide Web dapat diartikan sebagai Waring Wera Wanua.

World Wide Web disebut-sebut menjadi salah satu penemuan paling penting di abad ke-20.

Bahkan majalah Time pada 1999 menobatkan Tim sebagai salah satu tokoh terpenting di abad ke-20 berkat penemuannya.

Baca juga: Sosok Viral Mbah Diseh, Model Berusia Lanjut yang Disebut Beri Energi Positif saat Difoto

Kendati demikian, Tim enggan mematenkan ciptaannya.

Karena keputusannya itu, dia tidak pernah mendapatkan keuntungan langsung dari web.

Alih-alih mematenkannya, Tim justru lebih memilih merilis source code peramban WorldWideWeb ke domain publik. Menurut dia, WWW harus bersifat open source.

Tim betul bahwa Web dapat berkembang apabila tidak dibatasi dengan paten, biaya, royalti, atau kontrol lainnya. Dengan begitu, dia setiap pengguna internet dapat menciptakan produk atau jasa mereka sendiri di atas Web.

Benar saja, selang 30 tahun sejak diciptakan, web kini dihuni oleh situs blog, pemerintahan, portal berita, hingga tempat bernaung perusahaan teknologi raksasa seperti Facebook, Amazon, Google, dan lain sebagainya.

Mendirikan W3C dan WWWF

Setelah merilis sumber kode Web ke publik, Tim menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk menjaga dan mengawal pertumbuhan web, yakni dengan mendirikan World Wide Web Consortium (W3C) dan World Wide Web Foundation.

Sebab, dia tahu kekuatan dari Web yang secara radikal dapat mengubah pemerintah, bisnis, masyarakat. Dia juga pernah membayangkan, WWW yang ia ciptakan bisa justru bisa menjadi penghancur dunia jika jatuh di tangan yang salah.

“Untuk orang yang ingin memastikan web melayani kemanusiaan, kita harus memperhatikan apa yang dibangun orang di atasnya,” kata Tim kepada Vanity Fair.

Oleh karena itu, Tim mendirikan W3C pada Oktober 1994. Konsorsium ini didirikan untuk mengembangkan teknologi (spesifikasi, pedoman, perangkat lunak, dan alat) untuk mengarahkan web ke potensi terbaiknya.

Tim juga mendirikan World Wide Web Foundation pada 2009. WWWF didirikan untuk memastikan bahwa web digunakan untuk kepentingan umat manusia dengan menetapkannya sebagai hak dasar dan barang publik global.

Tim pun kerap mendorong keterbukaan data pemerintah secara global dan memperjuangkan hak-hak seperti netralitas jaringan, privasi, serta keterbukaan web.

Sedih melihat WWW

Sejak 30 tahun lalu diciptakan, WWW telah berkembang pesat.

Pada mulanya, web yang dibuat oleh Tim hanya berfungsi sebagai teknologi pasif, sekadar bisa dibaca dan minim interaksi antar pengguna.

Dari tahun 1990 hingga 2005, kebanyakan pengguna internet hanya berperan sebagai penerima informasi.

Lalu datanglah era Web 2.0, di mana web menjelma menjadi wadah membaca dan menulis pengguna internet yang didorong dengan adanya jejaring sosial.

Alhasil, pengguna internet dapat membuat dan membagikan konten buatan mereka sendiri.

Di era Web 2.0 ini juga Tim melihat bagaimana teknologi ciptaannya disalahgunakan.

Ia juga melihat langsung bagaimana perusahaan teknologi raksasa menyalahi pemakaian data penggunanya yang didirikan di atas ciptaan Tim.

Misalnya, seperti skandal Cambridge Analytica oleh Facebook.

Skandal ini merupakan salah satu kasus di atas jaringan web yang membuat Tim bersedih.

Facebook mengakui telah mengekspos lebih dari 80 juta data pengguna ke perusahaan riset politik Cambridge Analytica, untuk dipakai dalam upaya pemenangan Donald Trump di Pemilu Amerika Serikat tahun 2016.

Selain itu, pada 2012, Facebook juga menggulirkan eksperimen kepada hampir 700.000 penggunanya melalui news feed untuk mengetahui apakah Facebook dapat memengaruhi keadaan emosional mereka.

Eksperimen ini dilakukan tanpa sepengetahuan para pengguna.

Skandal Facebook tersebut melenceng dari visi Tim ketika menciptakan WWW sebagai platform terbuka dan demokratis untuk semua.

Sebagai orang yang memulai semua ini, dia dilanda rasa sedih.

“Saya sangat terpukul,” kata Tim menggambarkan perasaannya menyaksikan teknologi ciptaannya disalahgunakan.

Saat ini, dunia daring didominasi oleh segelintir perusahaan teknologi raksasa yang mengembangkan sistem “pengawasan kapitalisme” dengan memanfaatkan data pengguna untuk tujuan iklan.

Melihat fenomena ini, Tim tak bergeming.

Ia menyiapkan serangan balik untuk mengembalikan masa kejayaan web, yakni dengan mempromosikan konsep “kedaulatan data” bagi tiap-tiap pengguna internet.

Tim juga telah mendirikan startup "Inrupt.com", sebuah perusahaan yang memiliki visi menciptakan sistem baru bernama “pods”, yakni tempat penyimpanan data online pribadi.

Tim berkeinginan agar kuasa penuh atas data para pengguna internet berada di tangan mereka sendiri, bukan perusahaan teknologi raksasa.

Menerima Penghargaan dari Ratu Elizabeth II

Atas jasanya menciptakan web, Tim dianugerahi berbagai macam penghargaan dan gelar kehormatan. Misalnya, pada 2004, Tim dianugerahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II.

Dia pun kerap dipanggil dengan embel-embel “Sir” pada namanya.

Ratu Elizabeth II juga menghadiahi Sir Tim Berners-Lee dengan Order of Merit pada 2007.

Order of Merit adalah sebuah tanda kehormatan khusus yang diberikan oleh Ratu secara pribadi. Penerimanya juga dibatasi hanya 24 orang yang masih hidup.

Selain itu, Sir Tim juga dianugerahi ACM A.M. Turing Prize pada 2017, atas penemuan World Wide Web, browser web pertama, serta protokol dan algoritme dasar yang memungkinkan Web untuk berkembang.

Penghargaan Turing, yang disebut juga sebagai Pengahargaan Nobel di bidang Komputasi, dianggap sebagai salah satu penghargaan paling bergengsi dalam bidang Ilmu Komputer.

Profil TimBL

  • Nama lengkap: Timothy John Berners-Lee
  • Nama panggilan: Tim, TimBL, Sir Tim
  • Tempat dan tanggal lahir: London, 8 Juni 1955
  • Usia: 65 Tahun
  • Orang tua: Conway Berners-Lee (ayah) dan Mary Lee Woods (ibu)

Pendidikan:

  • Sekolah Emanuel, London (1969-1973)
  • The Queen's College, Universitas Oxford, Inggris, BA Hons (I) Fisika (1973-1976).

Organisasi yang didirikan:

  • Ketua sekaligus pendiri World Wide Web Consortium (W3C)
  • Pendiri World Wide Web Foundation (WWWF)

Penghargaan lain:

  • Kilby Foundation's "Young Innovator of the Year" Award (1995)
  • Electronic Freedom Foundation's Pioneer Award (2000)
  • Japan Prize, the Science and Technology Foundation of Japan (2002)
  • Millennium Technology Prize (2004)
  • UNESCO Niels Bohr Gold Medal Award (2010)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Profil Tim Berners-Lee, Bapak Internet yang Sedih Melihat Ciptaannya"