Terkini Daerah

Remaja 17 Tahun Jadi Otak Perampokan dan Pembunuhan di Malang, Ternyata Punya Dendam pada Korban

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pembunuhan yang dilakukan oleh remaja 17 tahun di Malang, Jawa Timur.

TRIBUNWOW.COM - Seorang remaja, NP (17), diringkus polisi setelah merampok toko fotokopi, Juli 2020 lalu.

Dilansir TribunWow.com, perampokan itu terjadi di Jalan Raya Ahmad Yani, Kabupaten Malang.

Akibat perampokan itu, sang pemilik toko, Ida Mulyani (44), tewas akibat luka sayatan di leher.

Hal itu diungkapkan oleh Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar pada SURYAMALANG.com, Jumat (19/2/2021).

Tersangka NP (17) kiri dan RB (23) kanan saat dipaparkan dalam rilis di Polres Malang pada Jumat (19/2/2021). (SURYAMALANG.com/Erwin Wicaksono)

Baca juga: Kata-kata Terakhir Satu Keluarga yang Ditemukan Tewas di Gurun, Beri Pesan Ini untuk Penemu

Baca juga: Raffi Ahmad Pernah Nyaris Tewas karena Kecelakaan, Armand Maulana: Ada Kejadian Sobek Perut Lo

Hendri mengatakan, NP nekat menggorok leher Ida karena memiliki rasa dendam.

Ternyata, NP adalah mantan karyawan di toko fotokopi tersebut.

"Tersangka merupaka mantan pegawai korban. Saat perampokan, tersangka masuk ke dalam toko fotocopi melalui atap genting pada pukul 02.00 WIB," ucap Hendri.

Saat menjalankan aksinya, NP mengajak temannya, RB (23).

Saat NP merampok toko, RB bertugas mengamati situasi di sekitar lokasi kejadian.

Mulanya, NP mematikan listrik di toko fotokopi.

Namun, aksinya itu kepergok oleh korban dan suaminya, Jauhari (48).

Tanpa pikir panjang, pelaku langsung menyerang korban.

Baca juga: Suasana Sendu Iringi Pemakaman Balita yang Tewas setelah Tenggelam di Tandong Jurang Mangu Barat

Baca juga: Truk Pengangkut Ayam Terguling saat Lewati Jalan Licin, Sopir Tewas Seketika dan 2 Lainnya Luka

"Bapak saya bekerja serabutan. Korban kerap mengatai bapak saya dengan ucapan kasar," ucap NP.

NP tercatat sebagai warga Kecamatan Turen, Malang.

Saat melaksanakan aksinya, ia menggunakan pisau cutter untuk menyayat leher korban hingga tewas.

Halaman
12