Vaksin Covid

Eks Menkes Terawan Rancang Vaksin Covid-19 Nusantara: Prosesnya Begitu Simpel

Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengungkapkan tengah mengembangkan vaksin Covid-19 yang disebut Vaksin Nusantara.

TRIBUNWOW.COM - Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengungkapkan tengah mengembangkan vaksin Covid-19 yang disebut Vaksin Nusantara.

Dilansir TribunWow.com, uji coba dilakukan di Rumah Sakit Kariadi Semarang, Jawa Tengah, Selasa (16/2/2021).

Terawan bertindak sebagai inisiator pembuat vaksin.

Vaksinasi massal Covid-19 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2/2021). (YouTube Kementerian Kesehatan RI)

Baca juga: Intelijen Korea Selatan Beberkan Korea Utara Berusaha Meretas Data Vaksin Covid-19 Pfizer dari AS

Ia menyebut vaksin buatannya dapat menjadi solusi bagi orang yang menderita komorbid (penyakit) penyerta, serta konsep kandungan vaksin akan menjadi bersifat personal.

"Begitu saya mendapat amanah untuk mencari vaksin yang bisa untuk komorbid. Komorbid 'kan berbagai macam, termasuk autoimun dan sebagainya," jelas Terawan dikutip dari tayangan YouTube KompasTV, Kamis (18/2/2021).

"Konsep generalized harus diubah menjadi konsep personality indivisual vaccination," lanjut dia.

"Vaksin Nusantara adalah hasil kerja sama beberapa pihak, yakni Aivita Biomedical Corporation Amerika Serikat, Universitas Diponegoro, dan Rumah Sakit Kariadi Semarang," papar Terawan.

Ia menerangkan tim peneliti mewujudkan vaksin berbasis dendritic cell.

Baca juga: Tak Setuju Sanksi Penolak Vaksinasi Covid-19, Epidemiolog: Sementara 3T Tidak Dilakukan Optimal

"Intinya adalah dari setiap kita punya dendritic cell. Tinggal dikenalkan pada antigen Covid-19 sehingga akan menjadi punya memori dendritic itu terhadap Covid-19," kata Terawan.

Terawan mengklaim proses vaksinasi akan menjadi lebih sederhana dan mampu membuat tubuh kebal terhadap Virus Corona.

Selain itu, Vaksin Nusantara diklaim dapat bertahan lebih lama di dalam tubuh.

"Prosesnya begitu simpel. Mengalami inkubasi dan seminggu kemudian menjadi vaksin individual dan disuntikkan secara subkutan ke dalam tubuh penerima vaksin," kata Terawan.

"Dampaknya tentu akan memberikan kekebalan terhadap Covid-19," lanjut dia.

"Karena ini sifatnya menjadi imunitas yang seluler, tentunya akan bertahan lama karena tingkatnya di sel bukan di imunitas humoral, bukan di sel," tambahnya.

Lihat videonya mulai dari awal:

Halaman
123