"Dan kita nggak bisa dihubungi selama beberapa hari karena handphone gue nggak bisa, Astrid konsen ke gua, anak-anak itu panik," sambungnya.
Sayangnya, Uya harus kembali menerima kabar buruk bahwa putra bungsunya juga tertular.
Nino Kuya yang positif langsung mengisolasi diri bersama dua asistennya.
Celakanya, tinggalah Cinta Kuya sendirian.
"Sampai gue udah mulai baikan, denger kabar Nino demam. Gue langsung feelling, ini kena, dan ternyata bener Nino positif," kata Uya.
"Dan kita putuskan, Nino gabung sama yang positif lain, Cinta pindah lagi."
Baca juga: Kronologi Uya Kuya Positif Covid-19, Suami Astrid Sempat Tak Sadar Enam Hari: Antara Hidup dan Mati
Cinta, gadis yang baru saja berulang tahun itu mulai gamang.
Astrid yang dirawat di rumah sakit bersama Uya hanya bisa nangis membayangkan keadaan anaknya.
Pasalnya, Cinta Kuya adalah gadis sensistif yang punya indra keenam dan bisa merasakan hal-hal supranatural.
Apalagi, Cinta tinggal di apartemen lantai 30 sendirian.
Uya dan Astrid hanya bisa menangis sat anaknya menangis mengeluhkan kesepian yang dirasakannya.
"Alhamdulillah untung aja gue punya banyak tempat kosong untuk pindah-pindah," tutur Uya Kuya.
"Cinta sendirian, dan Cinta di situ nangis kejer, karena Cinta kan orangnya sensitif dia punya six sense."
"Dia bisa ngerasin yang enggak-enggak, dia penakut, takut digangguin tinggal sendirian. Dia nangis, gue nangis," pungkasnya.
Lihat videonya mulai menit ke 9.05: