Isu Kudeta Partai Demokrat

Eks KSP Sebut Moeldoko Digiring Senior Demokrat, Herzaky: 1 Jenderal Tak Ikut Jejak Terhormat Senior

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengklarifikasi tuduhan dirinya mendalangi kudeta Partai Demokrat, Selasa (2/2/2021).

TRIBUNWOW.COM - Mantan staf Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Bambang Beathor Suryadi, menanggapi tuduhan Partai Demokrat terhadap Ketua KSP Moeldoko terkait kudeta.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Senin (8/2/2021).

Diketahui, pihak Demokrat menuding Moeldoko berencana mengambil alih kepemimpinan partai biru tersebut, bersama empat tokoh lainnya.

Mantan staf Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Bambang Beathor Suryadi dan Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra saling membantah terkait keterlibatan Moeldoko dalam isu kudeta Demokrat, Senin (8/2/2021). (Capture YouTube Kompas TV)

Baca juga: Ingatkan Moeldoko Dapat Jabatan karena Jasa SBY, Eks KSP: Kalau Suka, Bisa Ditawarin ke Demokrat

Menanggapi hal itu, Bambang Beathor tidak menampik kemungkinan memang ada rencana makar yang diinisiasi Moeldoko.

"Itu bisa jadi. Dalam politik serba mungkin," komentar Bambang Beathor.

Ia menyinggung sejumlah nama lain yang merupakan eks kader Demokrat, yang disebut-sebut dalam rencana kudeta.

Menurut Bambang, mereka ini hanya berusaha menggiring Moeldoko agar dapat dimanfaatkan.

"Kita tidak tahu niatnya Nazaruddin, Jhoni Allen, dan kawan-kawan. Sebenarnya Moeldoko ini mau mereka giring bagaimana?" kata Bambang.

"Mau menggiringnya itu apakah Moeldoko bersedia atau tidak?" lanjut dia.

Ia mengungkapkan dugaan para kader senior di internal Demokrat sendiri yang berupaya memanfaatkan Moeldoko.

"Saya rasa begitu. Ada kegelisahan para senior di dalam partai, tapi mereka tidak berdaya. Ketidakberdayaan itu mereka mencari figure di luar partai," terangnya.

Baca juga: Tak Cuma Moeldoko, Ruhut Sitompul Ungkap Luhut juga Temui Kader Demokrat: Saya Kan Orang Dekatnya

Mendengar penjelasan itu, Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyanggah.

Ia menyebut ada kesalahan logika dalam penjabaran Bambang Beathor.

Diketahui sebelumnya Bambang memberi contoh ada sejumlah upaya mengambil alih yang dilakukan di berbagai partai.

Namun, upaya itu gagal dan mereka membuat partai baru, seperti yang dilakukan pendiri Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Halaman
123