3. Vaksin Mencegah Penyakit Covid-19, tetapi Belum Pasti Mengenai Infeksi
Vaksin mencegah penyakit, tetapi masih belum jelas apakah bisa mencegah infeksi.
"Informasi yang kurang jelas adalah, apakah vaksin akan mencegah virus menginfeksi kita dan kita bisa terinfeksi tanpa gejala."
"Itu masih dalam studi," kata Dr. William Schaffner, spesialis penyakit menular dan profesor pencegahan medis di Department of Health Policy, Vanderbilt University.
Senada dengan Schaffner, Namandje Bumpus, direktur departemen farmakologi dan ilmu molekuler di Johns Hopkins University juga mengatakan hal yang sama.
"Sejauh yang kami lihat, vaksin ini benar-benar bisa mencegah penyakit dan bahkan keparahan penyakit," ungkapnya.
Meskipun begitu, Bumpus menekankan, angka kemanjuran vaksin tidak menggambarkan keseluruhan efektivitasnya.
"Anda masih bisa terkena Covid, tetapi dengan semua indikasi yang muncul, kasus-kasusnya tidak begitu parah dibandingkan dengan orang yang tidak divaksinasi, dan itu sangat penting," imbuhnya.
Para pembuat vaksin masih mempelajari apakah vaksin tersebut hanya mencegah orang dari Covid-19 yang parah, atau benar-benar melindungi dari infeksi virus corona.
Jika seseorang tidak menunjukkan gejala, bukan berarti dia tidak terkena Covid-19.
Itu juga berlaku untuk orang yang telah divaksin.
Oleh karena itu, orang yang telah divaksin tetap perlu memakai masker.
Seseorang dapat menjadi OTG (orang tanpa gejala) dan memiliki virus di saluran hidung.
Jadi, ketika ia bernapas, berbicara, atau bersin, dia masih dapat menularkan virus corona kepada orang lain.
Baca juga: Tata Cara Mendapatkan dan Mencairkan BLT UMKM Rp 2,4 Juta, Perhatikan Persyaratannya
4. Vaksin Tidak Bekerja secara Retroaktif