TRIBUNWOW.COM - Politisi PDI Perjuangan Ruhut Sitompul tidak membenarkan pernyataan dari Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan teguran kepada Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
Sebagaimana diketahui, Moeldoko disebut terlibat dalam gerakan kudeta atau pengambilalihan Partai Demokrat.
Dilansir TribunWow.com dalam acara iNews Room, Jumat (5/2/2021), Ruhut mengatakan bahwa Jokowi sendiri tidak berkenan menanggapi surat dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca juga: Bantah sebagai Masalah Internal, Sekjen Demokrat Contohkan Kasus Megawati dan PDI soal Kudeta Partai
Baca juga: Kata Pengamat soal Istana Tak Jawab Surat AHY, Nilai Isu Kudeta Demokrat Bisa Terus Menyerang Jokowi
Apalagi menurutnya sampai harus menegur Moeldoko yang dinilainya juga belum terbukti.
Dirinya menambahkan bahwa Jokowi bersama jajaran menterinya sedang fokus dengan persoalan yang lebih serius, yakni penanganan pandemi Covid-19.
"Ini kok ramai ada yang bilang (Moeldoko) calon presiden, Belanda masih jauh," ujar Ruhut.
"Apalagi Andy Arief ngomong (Moeldoko sudah ditegur Jokowi -red), siapa dia?."
Ruhut mengatakan bahwa posisi Andi Arief adalah perwakilan dari Demokrat bukan dari istana.
Sehingga tidak punya kewenangan untuk menyampaikan suara yang mewakili pemerintah maupun Presiden.
Terlebih menurutnya, dari pihak istana sendiri tidak menyampaikan kenyataan tersebut.
Selain itu sebelumnya melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menyebut bahwa Jokowi tidak perlu menanggapi persoalan di Demokrat yang dinilai sebagai masalah internal.
"Iya kan jadi suara istana, kalau mewakili Mas Agus enggak apa-apa, tapi ini kan menurut Andy Arief sudah menegur."
"Hormati itu tugas Profesor Pratikno, begitu juga ada Fadjroel (Rachman) ada juru bicara," pinta Ruhut.
Baca juga: Disebut Rocky Gerung Tak Layak Bicarakan Demokrat, Ruhut: Mau Ngomong Apa Kita Tahu Siapa Rocky
Lebih lanjut, mantan kader Partai Demokrat itu memberikan kesaksian terhadap sosok Jokowi.
Ia meyakini dan menegaskan bahwa Jokowi merupakan presiden yang tidak ingin mencampuri urusan internal partai lain.
"Pak Jokowi itu orangnya tidak mau cawe-cawe, beliau seorang negarawan yang rendah hati, santun, fokus dengan kerjanya,"
"Mereka (Demokrat) yaudah enggak dijawab enggak apa, tetapi kok makin aneh-aneh," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 2.46:
Pernyataan Andi Arif
Dilansir TribunWow.com, menyusul Moeldoko disebut ikut terlibat gerakan kudeta Demokrat, yang bersangkutan disebut sudah mendapat teguran dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief melalui cuitan akun Twitter pribadinya, @Andiarief__, Jumat (5/2/2021).
Dirinya juga berharap hal itu menjadi pelajaran bagi Moeldoko dalam berpolitik.
"KSP Moeldoko sudah ditegur Pak Jokowi. Mudah-mudahan tidak mengulangi perbuatan tercela terhadap Partai Demokrat," ujar Andi Arief.
Andi Arief juga menjawab soal adanya persoalan internal yang disebut terdapat kader partai yang kecewa atas kepemimpinan AHY.
"Buat beberapa senior partai yang kecewa dan kurang legowo dipimpin generasi muda (AHY), kami maklumi. Itu sisa-sisa feodalisme, tugas partai untuk mendidik," jelasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada konfirmasi dari Istana terkait kabar teguran terhadap Moeldoko tersebut.
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)