"Apalagi Andy Arief ngomong (Moeldoko sudah ditegur Jokowi -red), siapa dia?."
Ruhut mengatakan bahwa posisi Andi Arief adalah perwakilan dari Demokrat bukan dari istana.
Sehingga tidak punya kewenangan untuk menyampaikan suara yang mewakili pemerintah maupun Presiden.
Terlebih menurutnya, dari pihak istana sendiri tidak menyampaikan kenyataan tersebut.
Selain itu sebelumnya melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menyebut bahwa Jokowi tidak perlu menanggapi persoalan di Demokrat yang dinilai sebagai masalah internal.
Baca juga: Jika Kudeta Berhasil, Demokrat Khawatir Tak Bisa Ikut Pemilu dan Pilkada: Tamatlah Riwayat Partai
"Iya kan jadi suara istana, kalau mewakili Mas Agus enggak apa-apa, tapi ini kan menurut Andy Arief sudah menegur."
"Hormati itu tugas Profesor Pratikno, begitu juga ada Fadjroel (Rachman) ada juru bicara," pinta Ruhut.
Lebih lanjut, mantan kader Partai Demokrat itu memberikan kesaksian terhadap sosok Jokowi.
Ia meyakini dan menegaskan bahwa Jokowi merupakan presiden yang tidak ingin mencampuri urusan internal partai lain.
"Pak Jokowi itu orangnya tidak mau cawe-cawe, beliau seorang negarawan yang rendah hati, santun, fokus dengan kerjanya,"
"Mereka (Demokrat) yaudah enggak dijawab enggak apa, tetapi kok makin aneh-aneh," pungkasnya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)