TRIBUNWOW.COM - Mantan Kader Partai Demokrat yang saat ini gabung PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul memberikan kesaksian terkait gerakan untuk mengudeta pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dilansir TribunWow.com dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam, Kamis (4/2/2021), Ruhut mengaku pernah diminta oleh kader Demokrat supaya membujuk Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko untuk ikut dalam Kongres Luar Biasa (KLB).
Seperti yang diketahui, nama Moeldoko disebut terlibat dalam rencana mengambil alih pimpinan Demokrat dengan tujuan untuk maju di Pilpres 2024 mendatang.
Baca juga: Soal Kudeta, Ruhut Sitompul Ungkap Curhatan dan Keluhan dari Kader Demokrat atas Kepemimpinan AHY
Kesaksian tersebut disampaikan Ruhut sekaligus untuk menanggapi penjelasan dari Ketua BPOKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron.
Herman mengatakan bahwa persoalan yang terjadi di Demokrat bukan lagi sebagai masalah internal, lantaran ada intervensi dari eksternal, terlebih disebutnya dari kekuasaan dengan tujuan untuk mengudeta pimpinan partai.
Namun menurut Ruhut, kondisi tersebut tetap ada kaitannya dengan masalah di internal partai yang disebut banyak kader yang mengeluhkan kepemimpinan dari AHY.
Dikatakannya bahwa kondisi itu diketahui dari curhatan kader-kader Demokrat itu sendiri.
Dalam curhatannya itu, Ruhut mengaku juga diminta bantuan supaya membujuk Moeldoko untuk ikut dalam KLB.
"Jadi apa yang disampaikan Kang Herman Khaeron mewakili DPP, kita harus hormati, tetapi (ada) kader-kader yang datang ke saya, dan juga datang ke Pak Moeldoko," ujar Ruhut.
"Mereka ke Pak Moeldoko karena dari mereka ada yang mengatakan kepada saya 'Abang ikut dong bantu supaya Pak Moeldoko mau KLB'. Jadi bukan kudeta," jelasnya.
"Enggak ada kudeta-kudeta," tegas Ruhut.
Baca juga: Ditegur agar Tak Baper, Andi Mallarangeng Soroti Darmizal Malah Ngaku Masih Kader Demokrat
Meski begitu, Ruhut mengaku tidak bisa melakukannya lantaran bukan lagi sebagai kader Demokrat.
"Saya bilang 'saya enggak bisa ikut campur lagi, saya sekarang bukan kader partai Demokrat," kata Ruhut.
Lebih lanjut, Ruhut mengatakan kader-kader yang menghubunginya tidak sedikit.
Menurutnya, termasuk nama-nama yang disebut dalam berita acara pemeriksaan (BAP) yang dikirimkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).