Terkini Daerah

Pukul Ketua RT, Anggota DPRD Jember Akui Sedang Terburu-buru karena Ayahnya Sakit: Saya Mohon Maaf

Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar video yang memperlihatkan seorang pria terlibat cekcok dengan warga di perumahan Bernady Land, Kecamatan Patrang, Jember.

TRIBUNWOW.COM - Anggota DPRD Jember yang diduga memukul dan mengancam Ketua RT 04/RW 13 Kelurahan Slawu, Dodik Wahyu Irianto, akhirnya buka suara.

Dikutip dari Kompas.com, sebelumnya viral sebuah video yang memperlihatkan cekcok antara warga perumahan dengan pria yang diduga anggota DPRD Jember.

Anggota DPRD Jember yang diketahui bernama Imron Baihaqi itu lantas mengakui kesalahannya telah memukul dan mengancam Irianto.

Dodik Wahyu (kiri) menunjukkan pos satpam Cluster Gardenia 1 Perumahan Bernady Land, Jl Cendrawasih, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, lokasi pemukulan yang diduga anggota DPRD Jember (SURYA.CO.ID/Sri Wahyunik)

Baca juga: Momen Kakek Koswara Digendong Menuju Ruang Mediasi, Tiga Anak Kandungnya Cuek Tak Menyapa

Anggota Fraksi PPP itu menjelaskan secara rinci masalah yang tersebut.

Imron menjelaskan, kejadian itu terjadi saat dirinya hendak menemui salah satu advokat yang tinggal di Perumahan Bernady Land.

Saat tiba di lokasi, Imron justru mendapat kabar ayahnya sakit.

“Saya diberi tau oleh adik saya kondisinya beberapa menit sebelum kejadian,” kata dia kepada Kompas.com via telepon, Kamis (4/2/2021).

Baca juga: Termasuk Penderita Kanker, Ini Kelompok Masyarakat yang Tak Bisa Divaksin Covid-19 Sinovac

Menurut Imron, ayahnya memang sering sakit dan dirawat di rumah.

Ayahnya menderita tekanan darah tinggi.

Karena mendapat kabar itu, Imron tak jadi turun dari mobil untuk bertemu advokat tersebut.

Ia langsung putar balik dan memacu kendaraannya menuju rumah.

Ketika melaju kencang, mobil yang dikendarai Imron melewati jalanan paving blok yang tidak rata.

“Ketika saya lewat ada genangan air, air itu mungkin kena warga sehingga terjadi cekcok,” ungkap dia.

Mengaku Khilaf dan Menyesal

Imron mengaku khilaf dan menyesali perbuatannya.

Halaman
1234