"Karena tidak punya panggung atau posisi utuk melevel ride posisi itu maka mereka harus menciptakan event-event yang bisa menaikan political position," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke-11.28:
Sebut sebagai Sandiwara Teatrikal: Enggak Lucu Lah
Pada kesempatan sama, Deddy Sitorus menyebut adanya gerakan untuk mengudeta Partai Demokrat sebagai persoalan tidak penting.
Bahkan dirinya menyebut tidak lebih dari sekadar sebuah sandiwara teatrikal yang diciptakan oleh Demokrat itu sendiri.
Hal itu diungkapkannya dalam acara Indonesia Bicara "Official iNews', Kamis (4/2/2021).
Oleh karenanya, Deddy Sitorus menyebut bahwa langkah tersebut diambil Demokrat dengan tujuan untuk mengatrol nama Demokrat maupun ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Menurut saya ini aksi politik teatrikal yang tidak penting," ujar Deddy Sitorus.
"Aksi teatrikal yang digunakan oleh Demokrat untuk me-leverage posisi politiknya di mata masyarakat seolah-olah sebagai partai politik yang sedang dizhalimi oleh penguasa," ungkapnya.
"Jadi benar-benar ini menurut saya sandiwara yang enggak lucu lah."
Baca juga: Baca Bahasa Tubuh Moeldoko soal Kudeta Demokrat, Rocky Gerung: Bukan Sekadar Mencurigakan
Baca juga: M Qodari Sebut Isu Kudeta Demokrat Muncul karena Popularitas AHY Jauh di Bawah SBY: Sebagian Ragu
Terkait bagaiaman cerita yang sebenarnya, menurut Deddy Sitorus hanya pihak-pihak yang terlibat yang mengetahui secara pasti.
Dia adalah pihak Demokrat dan orang-orang yang disebut terlibat, termasuk di antaranya dari pejabat pemerintah yang dekat dengan Presiden Jokowi, yakni Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko.
Maka dari itu, ia berharap kepada Demokrat dan Moeldoko untuk bisa menyampaikan kejujurannya.
"Pak Moeldoko sudah jelas-jelas mengatakan bahwa beliau memang didatangi dan bertemu dengan unsur-unsur partai Demokrat," kata Deddy Sitorus.
"Apa yang dibicarakan hanya beliau yang bisa mengklarifikasi."