Vaksin Covid

Pantau Vaksinasi di Jakarta, Prof Wiku Jawab Kapan Covid-19 Berakhir: Sementara Belum Hilang

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. drh. Wiku Adisasmito memantau vaksinasi massal Covid-19 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2/2021).

TRIBUNWOW.COM - Sebanyak enam ribu tenaga kesehatan (nakes) ditargetkan untuk mengikuti program vaksinasi massal Covid-19 yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2/2021).

Kegiatan vaksinasi itu dipantau langsung oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. drh. Wiku Adisasmito.

Pada kesempatan itu, Prof. Wiku menjawab kapan pandemi Covid-19 akan berakhir dan masyarakat bisa beraktivitas normal.

Vaksinasi massal Covid-19 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2/2021). (YouTube Kementerian Kesehatan RI)

Baca juga: PNS, TNI-Polri, Guru, Dosen, Tukang Ojek, Pedagang di Pasar Bakal Divaksin Covid-19 Akhir Februari

Jawaban dari Prof. Wiku ditayangkan di kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI, Kamis (4/2/2021).

Prof. Wiku menegaskan, setelah menerima vaksin Sinovac, para nakes belum bisa beraktivitas normal kembali.

Mereka tetap harus menjalankan protokol kesehatan sebagai upaya meminimalisir terpapar Covid-19.

"Proses vaksinasi ini adalah salah satu cara kita untuk bisa terlindung dari Covid-19," kata Prof. Wiku.

"Tapi tetap harus menjalankan protokol kesehatan."

Prof. Wiku menyampaikan, apabila herd immunity atau kekebalan komunitas telah tercapai, maka secara perlahan, kasus Covid-19 akan hilang.

"Proteksi ini akan muncul secara kolektif apabila herd immunity secara komplit terbentuk dan nantinya kasusnya mulai hilang," kata dia.

"Jadi sementara belum hilang kasusnya, maka semua harus menjalankan protokol kesehatan ketat," terang Prof. Wiku.

Ia mengingatkan bahwa orang-orang ynag divaksin masih bisa terpapar Covid-19.

Hal tersebut akan berubah ketika herd immunity berhasil dicapai.

Belum Ada Reaksi Serius dari Vaksin

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hingga saat ini belum ada reaksi serius dari vaksin Sinovac yang digunakan dalam program vaksinasi Covid-19.

Halaman
12