Isu Kudeta Partai Demokrat

Ahmad Yahya Terima Keluhan Kader Demokrat Wajib Iuran di Era AHY, DPP Bantah: Mendingan Belajar Lagi

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam konferensi pers, Senin (1/2/2021).

Diketahui Ahmad Yahya mengungkap adanya keluhan teguran itu dalam sebuah konferensi pers.

Ia menyebut pungutan iuran tidak pernah terjadi sebelum masa kepemimpinan AHY.

"Kami selaku pendiri dan senior Partai Demokrat menerima aduan bahwa Dewan Pimpinan Pusat meminta dan memungut iuran dari setiap fraksi di DPD dan DPC," papar Ahmad Yahya.

"Sehingga menjadi dan menambah beban Partai Demokrat di daerah. Di mana hal tersebut tidak pernah terjadi pada kepemimpinan ketua umum sebelumnya," ungkap dia.

Lihat videonya mulai menit 21.45:

Jawaban Moeldoko Dituding Ingin Kudeta Demokrat

Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko ikut disebut-sebut terlibat dalam gerakan mengudeta Partai Demokrat.

Tudingan tersebut ditujukan kepada Moeldoko yang dinilai akan digunakan sebagai kendaraan di Pilpres 2024 mendatang.

Menanggapi hal itu, Moeldoko menjawab dengan santai.

Baca juga: Momen saat Moeldoko Tinggalkan Stand Mic, namun Kembali dan Tegaskan Satu Hal soal Kudeta Demokrat

Baca juga: Beberkan Curhatan Kader Demokrat, Ruhut Sitompul: Bilang Orangnya AHY Minta Ini Itu

Menurutnya, persoalannya dengan Demokrat itu merupakan sebuah dinamika yang wajar terjadi di partai politik.

Sehingga dikatakannya bukan menjadi masalah besar, baik bagi Demokrat maupun dirinya sendiri.

Sementara itu soal disebut ingin maju di Pilpres 2024, Moeldoko juga tidak membenarkan.

Momen tak biasa diperlihatkan oleh Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko saat memberikan klarifikasi terkait tudingan terlibat gerakan mengudeta Demokrat. (Youtube/KompasTV)

Ia mengaku sejauh ini hanya fokus pada pekerjaannya mengabdi untuk negara bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Terus dibilangin mau jadi presiden, enggak-enggak aja."

Halaman
123