TRIBUNWOW.COM - Mantan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua menegur ketua umum partai yang saat ini menjabat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kompas Petang, Selasa (2/2/2021).
Diketahui sebelumnya AHY menyebut ada percobaan kudeta dari dalam dan luar Partai Demokrat.
Baca juga: 2 Alasan AHY Gelar Konpers soal Isu Kudeta Partai Demokrat: Pertama Mengklarifikasi kepada Presiden
Pernyataan itu turut menyeret pejabat tinggi yang kini berada di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
Menanggapi hal itu, Max Sopacua menilai Moeldoko berhak mengemban jabatan apapun sesuai yang diberikannya, bahkan jika ingin mengajukan diri sebagai presiden.
"Saya kira Jokowi juga sebagai presiden harus merestui apa yang diinginkan Pak Moeldoko kalau mau menjadi calon presiden," komentar Max Sopacua.
Selain itu, ia juga beranggapan Moeldoko berhak memilih partai pengusungnya jika benar ingin maju sebagai calon presiden.
"Sekarang perahu mana yang mau digunakan Pak Moeldoko tergantung Pak Moeldoko sendiri. Semua perahu mungkin akan menuju ke dia sebagai penumpang, tetapi dia akan memilih," terang Max.
Diketahui setelah mengumumkan isu tersebut, AHY mengirim surat kepada Jokowi untuk membahas kudeta.
Max menilai tidak ada kaitannya Jokowi dengan Partai Demokrat.
Baca juga: Mantan Demokrat, Ferdinand Hutahaean Benarkan Nama Dalang Kudeta Sejak Dulu, Benar Ada Nazarudin?
"Kalau dimintakan sifat kejujuran dari Pak Moeldoko maupun dari Pak Jokowi, saya pikir tidak relevan," ungkap Max.
"Untuk apa kita minta jawaban dari Pak Jokowi? Enggak ada urusannya Pak Jokowi dengan Partai Demokrat," tegas dia.
Selain itu, Max menilai, Jokowi sudah memahami posisi Partai Demokrat berada di luar koalisi pemerintahan, sehingga tidak ada gunanya ikut campur dalam urusan internal partai.
"Kecuali Partai Demokrat mau masuk ke dalam koalisi itu," ungkit Max Sopacua.
Ia menyebut isu kudeta itu adalah urusan internal partai, sehingga AHY harus berupaya menyelesaikannya bersama kader-kader Partai Demokrat.