TRIBUNWOW.COM - Founder Wahid Institute Yenny Wahid angkat bicara tentang kontroversi penggiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda.
Dilansir TribunWow.com, hal itu tampak dalam tayangan di kanal YouTube Kompas TV, Minggu (31/1/3021).
Diketahui Abu Janda kerap menuai kontroversi melalui cuitannya di Twitter.
Baca juga: Langsung Terbahak saat Bahas Kasus Rasisme Abu Janda, Rocky Gerung: Belum Berkembang secara Sempurna
Terbaru, ia mengunggah cuitan yang diduga terkait ujaran kebencian terhadap suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) serta menghina Islam dengan sebutan arogan.
Ketika diminta pendapat tentang Abu Janda, Yenny Wahid hanya berkomentar singkat.
"Saya enggak kenal beliau," ucap Yenny Wahid.
Meskipun begitu, ia menambahkan citra yang ditunjukkan Abu Janda tidak merepresentasikan Islam.
Yenny menyinggung prinsip-prinsip Islam yang dipegangnya bertentangan dengan sikap Abu Janda.
"Tapi Islam yang saya kenal justru adalah Islam yang mengasihi sesama, mengayomi sesama, melindungi minoritas, melindungi keberagaman," katanya.
"Dalam Islam, perbedaan adalah rahmat," tegas putri Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid ini.
Ia menyebut ajaran agama sepert itu adalah ajaran orangtuanya dan para kiai NU.
"Jadi itu misi-misi besar yang diajarkan orangtua saya, para sesepuh kita, para kyai kita, itu Islam yang saya pegang prinsipnya," terangnya.
Baca juga: Sebut Abu Janda Orang Peliharaan Pemerintah, MUI Desak agar Diusut: Polisi Belum Melakukan Apa-apa
Diketahui Permadi Arya sempat mengatasnamakan diri sebagai anggota Nahdlatul Ulama (NU).
Pihak NU kemudian membantah klaim ini, termasuk Yenny Wahid.
"Saya saja enggak kenal," tegasnya.
Selain itu, Abu Janda dinilai tidak dapat menjadi representasi NU yang baik.
Ia menyinggung pernyataan-pernyataan Abu Janda lebih sering menimbulkan kontroversi daripada menenangkan umat.
"Kalau merepresentasikan NU itu tuh Kiai Zulfa. Biasanya kiai NU itu justru adalah sosok yang tawadhu, dalam bersikap dalam beretorika biasanya kita diajari untuk mengayomi, tidak membuat keresahan-keresahan atau mengklaim tidak seperti itu," ucap Yenny.
Selanjutnya ketika ditanya tentang pemeriksaan Abu Janda yang akan segera dilakukan, Yenny menolak berkomentar banyak.
Ia merasa tidak mengenal Abu Janda.
"Saya tak punya harapan apa-apa karena saya tidak punya hubungan apa-apa dengan yang bersangkutan," tegasnya.
Lihat videonya mulai dari awal:
MUI Desak Kapolri Bertindak
Majelis Ulama Indonesia (MUI) turut menyoroti kasus dugaan ujaran kebencian dari pegiat media sosial kontroversial, Permadi Arya alias Abu Janda.
Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas.
Diketahui sebelumnya Abu Janda diduga menulis cuitan bermuatan rasisme terhadap mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai.
Baca juga: Singgung Papua Fobia, Natalius Pigai Ungkap Perlakuan Rasis Bukan Hal yang Baru: Ini Terbukti
Kemudian Abu Janda juga mengunggah cuitan yang diduga hendak memojokkan agama tertentu.
Menanggapi kasus tersebut, Anwar Abbas menilai hal ini akan menjadi PR besar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Kasus Abu Janda ini akan menjadi alat ukur bagi masyarakat luas dalam menilai kerja dan kinerja Kapolri yang baru," kata Anwar Abbas, dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (29/1/2021).
"Untuk itu, kita tunggu dan lihat saja sikap dan tindakan dari Kapolri," lanjutnya.
Anwar menyinggung sejak lama Abu Janda telah menimbulkan kontroversi dan merusak citra pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan kepolisian.
Menurut dia, banyak anggota masyarakat yang sudah memprotes dan menuntut Abu Janda diproses.
Meskipun begitu, Anwar menilai, kepolisian belum bertindak untuk mengusut Abu Janda.
"Karena umat dan masyarakat di mana-mana sudah berteriak-teriak meminta supaya Abu Janda ini karena pernyataan-pernyataannya yang meresahkan tersebut agar ditangkap dan diproses secara hukum," kata Anwar.
"Tapi dalam faktanya pihak kepolisian tetap tidak dan belum melakukan apa-apa terhadap yang bersangkutan," komentarnya.
Anwar menyebut terkesan Abu Janda sebagai orang yang memang dipelihara pemerintah untuk memojokkan agama tertentu.
Baca juga: Natalius Pigai Ungkap Ambroncius Sudah Rasis dari 2017, Minta Polisi Cek FB: Saya Pernah Baca
Jika hal itu tidak segera ditangani, Anwar beranggapan citra pemerintah dan polisi akan segera jatuh di mata masyarakat.
Kontroversi yang ditimbulkan Abu Janda lalu menarik perhatian Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dengan melaporkannya ke Bareskrim Polri, Kamis (28/1/2021).
Laporan itu bernomor LP/B/0052/I/2021/Bareskrim tertanggal Kamis 28 Januari 2021.
KNPI melaporkan cuitan Abu Janda yang diunggah melalui akun @permadiaktivis.
Berikut cuitan Abu Janda yang dinilai bermuatan rasisme kepada Natalius Pigai saat membahas Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono.
"Kapasitas Jenderal Hendropriyono: Mantan Kepala BIN, Mantan Direktur Bais, Mantan Menteri Transmigrasi, Profesor Filsafat Ilmu Intelijen, Berjasa di Berbagai Operasi militer. Kau @NataliusPigai2 apa kapasitas kau? Sudah selesai evolusi belum kau?," cuit Abu Janda, Sabtu (2/1/2021). (TribunWow.com/Brigitta)