Terkini Nasional

Cuitan Abu Janda Merembet ke Seluruh Twitter, Peneliti Medsos: Netizen Ada Dendam Lama yang Keluar

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pegiat media sosial, Permadi Arya alias Abu Janda di patung kuda Arjuna Wiwaha Jakarta, Selasa (14/1/2020)

"Jadi ini prosesnya terlokalisir di Permadi Arya," lanjutnya.

Selain itu, Abu Janda mendapat framing dari masyarakat sebagai sosok kontroversial.

Ismail menilai kebanyakan komentar warganet adalah menuntut Abu Janda segera dipolisikan.

"Ini 'kan frame membuat kontroversi, sering menyinggung. Hal ini membuat situasi enggak bagus, terutama soal tindakan keadilannya," terang Ismail.

Lihat videonya mulai menit 2.00:

GP Ansor Minta Kapolri Listyo Sigit Bertindak

Ketua Cyber Media GP Ansor Jawa Timur Habib Mahdi El Khered angkat bicara tentang penggiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda.

Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam tayangan Kabar Petang di TvOne, Minggu (31/1/2021).

Diketahui Abu Janda kerap menuai kontroversi melalui cuitannya di Twitter.

Baca juga: Soal Abu Janda Sebut Islam Arogan sampai Ngaku-ngaku Kader NU, Yenny Wahid: Saya Enggak Kenal Dia

Terbaru, ia mengunggah cuitan yang diduga terkait ujaran kebencian terhadap suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) serta menghina Islam dengan sebutan arogan.

Menanggapi hal itu, GP Ansor menegaskan Abu Janda harus diproses secara hukum agar tidak menimbulkan keresahan.

Pegiat Medsos Permadi Arya alias Abu Janda membantah mengeluarkan ujaran rasisme terhadap mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai. (YouTube Kompastv)

"Siapapun dia, ketikan sudah menemui unsur pelanggaran hukum dan sebagainya, apalagi ini persoalan sensitif, hukum harus ditegakkan," tegas Habib Mahdi El Khered.

Ia menyinggung saat ini Polri memiliki wajah baru pemimpin, yakni Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang baru saja dilantik.

Mahdi mengakui besar harapannya terhadap kapolri yang baru akan menindak kasus Abu Janda.

Halaman
123