"Kami berharap anak kami bisa segera ditemukan. Kami juga mohon bantuan," harapnya.
Sementara itu berdasarkan keterangan dari warga sekitar, mengaku sempat melihat ketiga bocah tersebut bermain di sekitar area galian.
Mereka asyik melihat eskavator atau alat berat yang sedang beroperasi membuat sebuah parit.
Namun tak hanya disitu, menurut keterangan tambahan, ketiganya sudah pergi menuju jalan raya di Palang Kembar yang merupakan areal perkebunan PT LNK, Kebun Tanjung Keliling, Salapian.
"Bukti sementara yang ada, sesuai keterangan saksi bahwa ketiga anak yang hilang di Salapian sempat terlihat sedang melihat alat berat ekskavator yang lagi mengorek parit batas sekira pukul 10.30 WIB," jelasnya.
"Saksi melihat ketiga anak tersebut bermain plosotan di bekas timbunan tanah."
Baca juga: Cemburu Ingin Cek Isi Ponsel Suami, Wanita Hamil 7 Bulan di Soreang Berakhir Dibunuh Suami Sendiri
Atas kejadian tersebut, puluhan personel dari pihak kepolisian dari Polres Langkat sudah dikerahkan untuk mencari keberadaan tiga bocah yang hilang.
Menurut Kapolres Langkat, AKBP Edi Suranta Sinulingga sejauh ini belum ada hasil yang bisa diinformasikan.
"Kapolres berada di lokasi, personel Polres Langkat ada sekitar 20 hingga 25 orang membantu warga mencari. Namun kami belum menemukan petunjuk keberadaan anak hilang. Nanti ada kabar terbaru segera saya kabari," kata Humas Polres Langkat, Aiptu Yasir.
Tak berhenti, pihaknya justru menambah personilnya, dengan melibatkan Koramil, BPBD, Basarnas, Tagana hingga relawan.
"Kami akan turunkan anjing pelacak dari Polda Sumatera Utara, untuk mencari tiga anak yang hilang. Berbagai upaya sudah dilakukan, hingga 500 orang yang membantu mencari keberadaan para korban," kata Humas Polres Langkat, Aiptu Yasir Rahman, di Stabat, Kamis (22/10).
Tak cukup hanya dengan penyelidikan pihak kepolisian, warga dusun setempat memintai bantuan kepada paranormal.
Hal itu dilakukan lantaran ada spekulasi negatif atau mistis terkait areal perkebunan tersebut.
"Lokasi pencarian dan penyisiran masih di lokasi perkebunan yang dianggap rawan dan sampai sekarang belum ditemukan hingga ke areal kolam yang ada di areal perkebunan LNK Tanjung Keliling," katanya. (TribunWow.com/Brigitta/Elfan)