Kapolri Listyo Sigit Prabowo

Tantangan Kapolri Listyo Sigit soal Rayuan Politik, Kompolnas: Polisi Harus Netral

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolri terpilih Komjen Listyo Sigit Prabowo di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (21/1/2021).

TRIBUNWOW.COM - Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo resmi menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri).

Hal itu ditandai dengan dilantikannya Listyo Sigit oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Kapolri baru menggantikan Jenderal (Pol) Idham Azis.

Dilansir TribunWow.com, banyak tantangan yang harus dihadapi dan diselesaikan oleh Listyo Sigit dalam memimpin institusi Polri.

Pengambilan sumpah dan janji jabatan Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/1/2021). (YouTube/Sekretariat Presiden)

Baca juga: Resmi Dilantik sebagai Kapolri, Ini Gaji dan Tunjangan yang Bakal Diterima Listyo Sigit Prabowo

Baca juga: Mengenal Keluarga Kapolri Listyo Sigit, Ketiga Anak Tak Ikuti Jejak Ayah hingga Hobi Mulia Istri

Satu di antaranya adalah banyaknya rayuan politik yang mencoba mempengaruhi keputusan dari pihak kepolisian.

Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti mengakui adanya kemungkinan buruk tersebut.

Oleh karenanya, ia meminta kepada Listyo Sigit beserta seluruh pejabat di Polri harus bersikap netral dan tetap bersikap independen.

"Saya setuju bahwa memang polisi harus netral," ujar Poengky Indarti, dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam, Rabu (27/1/2021).

"Dan memang berdasarkan Undang-undang Polri Pasal 28 itu menegaskan bahwa Polri harus netral," jelasnya.

Poengky mengatakan bahwa Kompolnas tidak akan lepas tangan tehadap kinerja kepolisian.

Menurutnya, satu fungsi dari Kompolnas adalah melakukan pengawasan terhadap Polri.

"Kalau Kompolnas sendiri, kami sebagai pengawas fungsional kami juga memantau apa yang dilakukan oleh Polri," kata Poengky.

Baca juga: Ungkit Terbongkarnya Kasus Besar, Kapolri Listyo Ibaratkan Idham seperti Elang: Tak Suka Pencitraan

Lebih lanjut, selain dituntut untuk bersikap netral, Polri dikatakan Poengky juga harus bisa menjalankan fungsi utamanya yakni menjaga keamanan dan ketertiban.

"Selain bersikap netral, bagaimana mereka juga bisa menjaga situasi agar tetap kondusif," ungkapnya.

"Karena kan memang negara kita ini, masyarakat masih belajar berdemokrasi untuk bisa menjadi negara dengan demokrasi yang seutuhnya bukan hanya prosedural," jelasnya menutup.

Simak videonya mulai menit awal:

Pesan Idham Azis ke Kapolri Listyo Sigit saat Sertijab

Komjen Listyo Sigit Prabowo resmi dilantik oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk menempati jabatan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri).

Ia kini menempati posisi nomor 1 di Polri menggantikan Jenderal Idham Azis.

Pada saat acara serah terima jabatan (sertijab) Kapolri dari Idham Azis ke Listyo, Idham optimis Kapolri yang baru dapat menjadikan Polri semakin lebih baik.

Jenderal Idham Azis memberikan sambutan dalam acara sertijab Kapolri kepada Kapolri baru Listyo Sigit Prabowo, Rabu (27/1/2021). (YouTube Kompastv)

Baca juga: Listyo Sigit Resmi Jadi Kapolri, Publik Sepak Bola Beri Harapan Tinggi soal Liga 1 2021

Ditayangkan di tayangan langsung YouTube Kompastv, acara Sertijab itu dilaksanakan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (27/1/2021).

Sambutan Idham dimulai dari ucapan selamat kepada Listyo yang dipercaya oleh Presiden Jokowi untuk menempati jabatan Kapolri.

Kemudian, Idham menyuarakan keoptimisannya bahwa Listyo dapat menjadikan Polri jauh lebih baik lewat konsep PRESISI yang diusung oleh Listyo.

"Saya yakin dan berdoa, di tangan dingin Bapak, melalui program transormasi menuju Polri yang PRESISI, Institusi Polri akan jauh lebih baik lagi," kata Idham.

"Seperti kata orang bijak, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin."

"Dan hari esok harus lebih baik dari hari ini," sambungnya.

Ucapan selamat juga disampaikan oleh Idham kepada istri Listyo, yakni Juliati Sapta Dewi Magdalena yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Bhayangkari hingga menjadi Ibu Asuh Polwan.

"Terakhir, saya bersama keluarga mohon maaf apabila selama memimpin Polri ada salah dan khilaf baik yang disengaja maupun tidak disengaja yang telah kami lakukan," ucap Idham.

"Kami tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan, mohon dibukakan pintu maaf," tutupnya. (TribunWow/Elfan/Anung)