TRIBUNWOW.COM - Sugiat Santoso, Juru Bicara Tim Pemenangan Bobby Nasution-Aulia Rachman pada Pemilihan Kepala Daerah Medan 2020, mendapat jabatan di anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Ia ditunjuk sebagai Komisaris Independen PT Prima Multi Terminal (PT PMT).
Kepada Kompas.com, ia membenarkan mengenai jabatan barunya itu.
Baca juga: Ucapkan Selamat Memajukan Kendal Buat Bobby Nasution, Chacha Frederica Langsung Ditegur Kahiyang
Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Utara tersebut menjabarkan bahwa Menteri BUMN Erick Thohir-lah yang mengusulkan namanya dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT PMT pada akhir Desember 2020.
"Secara administrasi, yang mengusulkan memang Menteri BUMN untuk RUPS di PT PMT."
"Kalau tak salah ingat, secara administrasi akhir Desember saya diberikan hasil RUPS dan efektif di Januari ini," terang Sugiat melalui pesan singkat, Rabu (27/1/2021).
Sebagai komisaris independen, Sugiat bertugas mengawasi dan memberi masukan ke jajaran direksi supaya kinerja perusahaan menjadi jauh lebih baik.
"Komisaris kan tidak bisa mencampuri urusan teknis. Ya, secara prinsip kami akan mendukung kebijakan direksi untuk memajukan PT PMT," ujar dia.
Ketika ditanya mengenai kompetensi yang ia miliki dan alasan pemilihan dirinya, Sugiat tidak menjawab.
"Kalau soal itu, bisa tanya langsung ke Kementerian ya. Prinsipnya, karena diamanahkan membantu untuk memajukan PT PMT sebagai komisaris, saya pastinya akan laksanakan amanah tersebut dengan sebaik-baiknya," kata Sugiat.
Baca juga: Detik-detik Pegawai BUMN Tabrak Mobil yang Dikendarai Polisi, Penyidik: Sangat Jelas di CCTV
Bantah terkait Pilkada Medan
Ia memberikan bantahan bila ada anggapan bahwa penunjukannya tersebut karena turut berjasa memenangkan Bobby-Aulia dalam Pilkada Medan.
"Enggak lah, prosesnya jauh sebelum Pilkada Kota Medan. Secara informal sebelum menjadi jubir Bobby-Aulia," kata mantan Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu.
Terkait jabatan barunya itu, Sugiat mengaku telah mengundurkan diri dari keanggotaan dan kepengurusan Partai Gerindra jauh sebelum RUPS.
"Sudah tak ada kaitan sama sekali dengan partai. Begitu juga sebagai juru bicara, pasca-RUPS sudah nonaktif."