Vaksin Covid

Bakal Ada Vaksin Covid-19 Berbayar alias Mandiri? Kadin Jelaskan Tetap Gratis: Perusahaan yang Beli

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebanyak 17 tenaga medis yang terdiri dari 5 tenaga medis dari Puskemas Gambir dan 12 tenaga medis dari Dinas Kesehatan menerima vaksin Covid-19 Sinovac di Puskesmas Gambir, Cideng, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2021).

TRIBUNWOW.COM - Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Rosan P Roeslani menjelaskan wacana penyediaan vaksin Covid-19 mandiri untuk karyawan.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui tayangan Kompas TV, Senin (25/1/2021).

Diketahui sementara ini pemerintah memprioritaskan vaksin untuk tenaga kesehatan (nakes), pejabat publik, dan kelompok yang rentan terpapar.

Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Purnomo menerima suntikan vaksin Sinovac, Kamis (14/1/2021). (Instagram/@sripurnomosp)

Baca juga: Daftar Kelompok Masyarakat yang Tak Bisa Menerima Vaksin Covid-19 Sinovac, Siapa Saja?

Sementara itu vaksinasi untuk masyarakat umum akan segera menyusul, termasuk karyawan sebagai golongan yang produktif.

Pihak Kadin membenarkan adanya wacana vaksinasi mandiri khusus karyawan.

"Kita memberikan gratis kepada para pegawai, para karyawan, para buruh," jelas Rosan P Roeslani.

Tidak hanya itu, muncul wacana biaya vaksinasi anggota keluarga pegawai akan ditanggung perusahaan jika masih mampu.

"Kalau perusahaan masih sanggup, juga kepada keluarganya (karyawan)," ungkap Rosan.

Ia menjelaskan pihak perusahaan yang akan diwajibkan membeli vaksin bagi pegawainya.

Namun program vaksinasi tersebut tidak boleh diperjualbelikan.

"Jadi saya tekankan perusahaan yang membeli, tetapi tidak dibebankan kepada pekerjanya. Jadi ini gratis," tegas Rosan.

Ia menilai wacana ini akan mendapat sambutan positif dari para pengusaha.

Pasalnya selama ini biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menjaga protokol kesehatan cukup ketat, seperti mengadakan tes rutin yang tentu memakan biaya besar.

Baca juga: Penjelasan Para Ahli soal Vaksin Covid-19, dari Berapa Lama Ketahannya hingga Seberapa Efektif

"Kenapa perusahaan melakukan diskusi dengan asosiasi industri, karena mereka sekarang juga melakukan protokol kesehatan," kata Rosan.

"Di pabrik-pabrik mereka secara teratur, secara reguler melakukan rapid test, melakukan antigen, habis itu setiap sebulan sekali melakukan PCR," lanjut dia.

Halaman
123