Cerita Selebriti

Pernah Ngelawak di Depan Soeharto saat Orba, Miing Ungkap Bayaran Bagito: Itu Duit Dibungkus Koran

Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto group lawak Bagito dan Presiden Soeharto

Setelah melewati berbagai proses, Miing dan personel Bagito datang ke lokasi.

Di lokasi tersebut, Miing, Didin dan Unang masih harus menjalani protokol keamanan yang ketat.

"Datang ke Balai Sidang, kan ada detektor, pertama kali kita ngalamin detektor hari itu yang dijaga sama paspampres," kata Miing.

"Didin pakai dasi, gue pakai baju anak betawi, Unang jadi preman Jogja, bawa blankon, bawa pakaian Jawa, bawa keris," imbuhnya.

Kejadian mencengangkan pun terjadi saat Unang melontarkan candaan pada pasukan pengawal presiden yang berjaga di pintu masuk.

Karena membawa keris, Unang mendapatkan teguran dari pasukan pengawal presiden.

"Keris kena detektor, 'saudara bawa senjata tajam', Unang sok kepedean kalau paspampres kenal dia, kapan nonton TV, orang ngawal presiden terus, enggak tahu Unang dong," ujar Miing.

"Saya kan jadi Kardiman orang Jawa, kenapa pakai keris, karena kalau pakai silet kekecilan," imbuhnya.

"Jangan bergurau saudara!," tandasnya.

"Wah Unang pucat, siapa yang meloloskan itu ke dalam, ibu menteri jemput ke depan, baru boleh masuk," jelasnya.

Baca juga: Viral Pernyataan Soeharto soal Tahun 2020 yang Diucapkan pada 1995 Silam, Sudah Prediksi soal Negara

Hingga akhirnya, Miing dan personel Bagito yang lain diperbolehkan masuk.

Selama di belakang panggung pun, Bagito dikawal oleh seorang kolonel bersenjata.

"Kita disimpan di backstage, yang nunggu kita kolonel, kakinya selonjor gini kan, kanan kiri ada pistol di kaki, kan gue lihat," ucap Miing.

"Buset kita ngelawak enggak ada pistol saja belum tentu lucu, kita deg-degan," imbuhnya.

"Waktu Pak Harto pidato, Unang lihat ke jendela, dicengkeweng sama dia, 'dek duduk!', aduh nyut-nyutan," tandasnya.

Halaman
1234