Ibu dua anak ini kemudian menceritakan bahwa awalnya dia dan sang suami memiliki usaha di bidang tour and travel juga penyewaan motor.
Namun karena pandemi Covid-19, bisnisnya mulai seret.
Akhirnya mereka memutuskan untuk mencari bisnis sampingan dan pilihan pun dijatuhkan pada usaha kuliner berjualan bakso dan mi ayam.
Tempat yang dipakai sebagai warung dulunya difungsikan sebagai garasi penyewaan motor dan tempat inap karyawan.
Berhubung bisnisnya sedang vakum, mereka menyulapnya menjadi warung makan sederhana yang menjual menu bakso dan mi ayam.
"Kami sudah punya pengalaman kuliner mi ayam, tetapi dulu mi ayam Sumatra. Kami cari makanan yang semua orang bisa makan," jelas Charly yang sudah fasih berbahasa Indonesia.
Baca juga: Sosok Deden, Anak yang Viral karena Gugat Ayahnya Rp 3 Miliar Diungkap Ketua RT: Ekonominya Lemah
Selain memilih kuliner mi ayam karena banyak digemari masyarakat, Charly ingin mi ayamnya bisa dinikmati seluruh kalangan.
Untuk itu harga mi ayam di warung Bakso dan Mie Ayam Telolet ini juga sangat terjangkau, yaitu mulai dari Rp 7 ribu saja per porsinya.
"Karena kami sendiri juga merasakan pandemi bisa sampai separah begini, yang paling penting semua harus murah, semua orang bisa ikut makan," ungkapnya.
Wanita asal Belanda ini juga mengatakan bahwa dia awalnya menjual mi ayamnya seharga Rp 5 ribu saja.
"Kebetulan suami saya suka bakso banget, saya suka mi ayam. Mi ayam dan bakso cocok untuk jualan bersama," katanya menjelaskan mengapa memulai berbisnis kuliner.
Charly menjelaskan, saat membuka warung ini, hanya ada tiga orang yang turun tangan, yaitu dirinya sendiri, suami, dan seorang juru masak.
Namun sejak hari ini, beberapa anggota keluarga juga turut membantu di warung.
Sebelum viral, Charly mengaku penjualan di warungnya cenderung fluktuatif.
Dia menyebut kadang terjual 10 porsi, kadang juga 50 porsi