TRIBUNWOW.COM - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP, Arteria Dahlan memberikan tanggapan terkait ketakutan publik menyusul adanya kedekatan antara calon Kapolri Komjen Listyo Sigit dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dilansir TribunWow.com, Arteria Dahlan tidak mengelak bahwa memang ada kedekatan tersendiri antara Listyo Sigit dengan Jokowi.
Hal itu diungkapkannya dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam, Rabu (20/1/2021).
Baca juga: Listyo Sigit Loncati Senior, Haris Azhar Ungkap Ketakutannya, Singgung Kedekatan dengan Jokowi
Baca juga: Puji Listyo Sigit, Arteria Dahlan Singgung Pemberantasan Korupsi: Gak Bisa Jadi Tukang Sapu Terus
Meski begitu menurut Arteria Dahlan, kedekatan keduanya tidak lantas menjadi pertanda yang buruk.
Dirinya menegaskan bahwa adanya kedekatan itu juga bisa memberikan dampak yang positif.
"Yang pastinya kalau kedekatan itu kan ada dua tafsir," kata Arteria.
Khusus untuk dampak negatif, Arteria Dahlan memastikan hal itu tidak akan terjadi pada Listyo Sigit saat nantinya menjadi Kapolri.
Sehingga publik tidak perlu mengkhawatirkan.
Ia lantas mencontohkan ketika Listyo Sigit masih menjadi Kabareskrim, yang disebut tidak ada campur tangan dari luar dalam setiap pengambilan keputusan, termasuk dari Jokowi.
"Kalau tafsir negatifnya kan sudah proven, waktu Beliau jadi Kabareskrim kalau dipaksa menjadi alat kekuasan itu bisa lebih mudah ketimbang menjadi Kapolri," ujar Arteria.
"Bisa lebih mudah dia diintervensi, tapi Pak Sigit bisa menjalankannya dengan baik," jelasnya.
Baca juga: Sosok di Balik Tim Ahli Perumus Naskah Visi Misi Listyo Sigit Prabowo, Berhasil Antar Jadi Kapolri
Oleh karenanya, Arteria Dahlan justru melihat kedekatan antara Listyo Sigit dengan Jokowi bisa memberikan hubungan kerja yang positif, begitupun sebaliknya.
"Kedekatan Beliau dengan Pak Presiden dijawab dalam relasi hubungan yang amat positif," ucap Arteria.
"Pak Jokowi sangat nyaman, sangat aman, Beliau tahu betul."
"Kadang kan ada orang yang harus diomongin, harus diperintah, mungkin dengan Pak Sigit sudah ada hubungan batin," tambahnya.
Membuktikan hal itu, Arteria Dahlan kemudian menyinggung soal pemaparan materi yang disampaikan oleh Listyo Sigit saat uji kepatutan dan kelayakan bersama Komisi III DPR RI.
"Yang disodorkan 130 halaman ke DPR, banyak hal yang tidak terpikirkan oleh kami tapi masuk ke dalam programnya Polri," kata Arteria Dahlan.
"Apa itu? Polri menjadi insterumen yang memastikan hadirnya pemulihan ekonomi nasional, Polri sebagai instrumen yang hadir dalam konteks penegakan Satgas Covid-19," lanjutnya.
"Banyak hal lagi, termasuk tata kelola manajemen, kemudian masalah rentang kendali," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 5.05
Arteria Dahlan Bantah PDIP Ajukan Calon Kapolri Listyo Sigit
Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Arteria Dahlan membantah pihaknya yang mengajukan nama Listyo Sigit sebagai calon kapolri.
Hal itu diungkapkannya dalam acara Satu Meja Kompas TV, Rabu (21/1/2021).
Arteria Dahlan menyebut selama ini PDIP tak pernah sekali pun mengajukan nama pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kita harus yakin tradisi yang sudah melembaga di PDI Perjuangan," ujar Arteria.
"PDI Perjuangan partai yang sudah sangat matang, tahu etika dan paham bernegara."
Baca juga: Komentar Arteria Dahlan soal Calon Kapolri Listyo Sigit: Pak Jokowi Sangat Nyaman, Sangat Aman
Baca juga: Sosok di Balik Tim Ahli Perumus Naskah Visi Misi Listyo Sigit Prabowo, Berhasil Antar Jadi Kapolri
Menurut dia, hal seperti itu dilakukan PDIP tak hanya saat pemilihan calon kapolri.
Pasalnya, menurut dia, hal itu menjadi hak prerogatif Jokowi.
"PDI Perjuangan yang berhubungan sama yang namanya ujung-ujungnya RI, Polri, TNI dan sebagainya," ucap Arteria.
"Pastinya sangat hikmat, cermat dan penuh kehati-hatian."
"Pastinya sangat menghormati hak prerogatif presiden selaku pemegang kekuasaan tertinggi berdasarkan undang-undang."
Lantas, ia mengakui ada perbincangan antara Jokowi dan PDIP terkait calon kapolri.
Namun, ia membantah jika PDIP yang memilih Listyo Sigit.
Baca juga: Kapolri Listyo Sigit Disarankan Segera Rangkul Sejumlah Jenderal, Haris Azhar: Itu Ada di Mabes
Baca juga: Anggota DPR Bersorak saat PKS Soroti Masa Lalu Calon Kapolri Listyo: Tahu Betul Polisi Buruk, Nakal
"Dalam hal ini ada pertanyaan, waktu itu ada pembahasan tidak?," kata Arteria.
"Pastinya ada pembicaraan, Pak Jokowi kan orang Solo yang sangat menghargai tata krama."
"Pastinya ada, hebatnya PDI Perjuangan tidak mau memberi beban, tidak mau mengasih nama."
Lebih lanjut, Arteria kembali menegaskan PDIP tak pernah mengajukan nama pejabat mana pun pada Jokowi.
Pasalnya, PDIP disebut sangat sadar hal itu bisa menambah beban Jokowi.
"Silakan Pak Jokowi, karena Pak Jokwi yang akan berhubungan dengan yang bersangkutan, yang akan menggunakannya," ujarnya.
"Saya pikir tidak pernah ada informasi seperti itu."
"Kita sudah terbiasa seperti itu, tidak pernah mengusulkan satu nama pun."
"Karena kita sadar betul itu akan menjadi beban bagi Pak Jokowi, tapi kalau orang per orang itu bisa saja, kalau atas nama PDI Perjuangan saya pikir tidak," tutupnya.
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-6.15:
(TribunWow/Elfan/Jayanti)