Kabar Ibu Kota

Dedi Mulyadi: Saya Menantang Gubernur DKI Anies Baswedan Keluarkan Rp 1 Triliun untuk Kawasan Bogor

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Politisi Partai Golkar Dedi Mulyadi menyontohkan membungkus daging menggunakan daun di Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (4/8/2019). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ditantang Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi soal reboisasi.

TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ditantang Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi soal reboisasi.

Anies Baswedan diminta untuk menganggarkan dana Rp 1 triliun demi reboisasi kawasan hutan di Bogor dan sekitarnya.

Reboisasi tersebut penting demi mencegah banjir yang ujung-ujungnya merugikan warga Jakarta.

Baca juga: Dampak Positif Adanya PSBB di Ibu Kota, Jakarta Keluar dari 10 Besar Kota Termacet di Dunia

Ilustrasi hutan Kalimantan di negara bagian Sabah, Malaysia. (Kompas.com/K. Yoganand)

Dedi menjelaskan, banjir di kawasan Gunung Mas, kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, itu karena salah satunya akibat hutan menipis.

Ia menjelaskan, hutan di Gunung Mas itu tinggal 5 persen.

Sementara di undang-undang lama, hutan pada sebuah wilayah minimal 30 persen.

Lalu di undang-undang baru ia berharap luas hutan sebuah wilayah naik menjadi 40 persen.

Dedi mengatakan, hutan di Bogor sangat berpengaruh terhadap DKI.

Jika hutan di Bogor dan sekitarnya rusak, maka warga Jakarta yang dirugikan. 

Hutan-hutan di daerah sekitar Bogor seperti Cianjur, Purwakarta, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupatan Bandung, pun sangat berpengaruh terhadap Jakarta.

Baca juga: Haris Azhar Harap Rencana Kapolri Listyo Sigit Prabowo Tak Sekadar Formalitas: Bukan Hanya Statement

"Jika aliran dari Sungai Citarum tak terkendali, yang kena musibah Jakarta. Kalau Jatiluhur jebol, dalam 15 menit Jakarta tenggelam," kata Dedi kepada Kompas.com, Kamis (21/1/2020).

Hutan Abadi

Dedi mengaku ketika dirinya masih menjabat bupati Purwakarta, pernah bertemu Gubernur DKI sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengusulkan proposal agar Pemprov DKI berinvestasi dalam hutan abadi.

Ia menawarkan agar DKI membeli pohon-pohon di sekitar daerah aliran sungai (DAS) Citraum dan Cimanuk yang pada akhirnya mengalir ke Jakarta.

Bahkan staf Ahok waktu itu pernah datang ke Purwakarta untuk riset.

Halaman
12