Vaksin Covid

Heran Ribka Tjiptaning Baru Sekarang Tolak Vaksin Covid-19, Dosen di Makassar: Terlambat Anda

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ribka Tjiptaning telah digeser dari posisinya di Komisi IX ke Komisi VII seusai menyatakan penolakan disuntik vaksin Sinovac.

TRIBUNWOW.COM - Anggota DPR F-PDIP Ribka Tjiptaning kini menjadi sorotan seusai dirinya menolak disuntik vaksin Covid-19 dan mengkritisi keras vaksin Sinovac.

Akibat pernyataannya itu, Ribka digeser dari Komisi IX ke Komisi VII.

Dosen Unismuh Makassar, Arqam Azikin heran melihat aksi penolakan Ribka.

Ribka Tjiptaning telah digeser dari posisinya di Komisi IX ke Komisi VII seusai menyatakan penolakan disuntik vaksin Sinovac. (YouTube DPR RI)

Baca juga: Ribka Tjiptaning Tertawa karena Digeser ke Komisi VII: Lucu Saja Dokter Bergaul sama Minyak

Dikutip TribunWow.com dari Tribun-Timur.com, Arqam mempertanyakan mengapa baru-baru ini Ribka menyuarakan penolakan terhadap vaksin Sinovac.

Menurut Arqam, aksi Ribka menolak vaksin Covid-19 tergolong telat.

“Kalau mau protes Sinovac, silakan 5-6 bulan lalu. Jangan sekarang. Terlambat Anda!” tegas Arqam.

“Kenapa Anda tidak ngomong 5-6 bulan lalu. Jangan Anda membolak-balik seolah-olah Anda hebat dalam kontes ini,” ujar Arqam.

Arqam juga menungkit soal kinerja Ribka di Komisi IX.

“Ini politisnya, oknum politisi ini lagi cari panggung. Setahun terakhir kita tidak tahu apa kinerjanya, selama jadi anggota DPR di Komisi IX di bidang kesehatan. Coba buka, bukakan datanya,” jelas Arqam.

Arqam juga meminta alasan jelas mengapa menolak vaksin Sinovac.

“Atau begini Mbak Ribka Tjiptaning, kalau Anda punya data, silakan buka tentang vaksin ini ke rakyat Indonesia, jangan sepotong-sepotong,” kata Arqam menambahkan.

“Mbak Ribka Tjiptaning, sebagai anggota DPR Komisi IX mengapa baru sekarang Anda gencar tolak vaksin dan menganggap barang rongsokan, sementara Presiden, tokoh agama, Panglima TNI, Kapolri, Tokoh Pemuda, Menkes sudah Vaksin,” ujarnya.

Ribka Tjiptaning kini telah digeser dari posisinya di Komisi IX ke Komisi VII.

Wanita yang merupakan anggota dewan perwakilan rakyat (DPR) itu digeser seusai menuai kontroversi atas pernyataannya menolak menerima suntikan vaksin Sinovac dalam rangka program vaksinasi Covid-19.

Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, perpindahan tersebut tertuang dalam surat yang dikeluarkan oleh PDIP pada Senin (18/1/2021) kemarin.

Pada surat dengan nomor 04/F-PDIP/DPR-RI/I/2021, tertulis bahwa perpindahan Ribka ke Komisi VII akan berlaku mulai, Senin (18/1/2021).

Surat itu ditandatangani oleh Ketua Fraksi PDIP Utut Adianto dan Sekretaris Fraksi PDIP Bambang Wuryanto.

Komisi IX diketahui bergerak dalam bidang kesehatan, ketenagakerjaan, dan kependudukan.

Sedangkan Komisi VII bergerak dalam ruang lingkup tugas di bidang energi, riset, serta teknologi.

Alasan Ribka Tolak Vaksin

Sebelum menolak menerima suntikan vaksin, awalnya ia menyoroti kriteria usia penerima vaksin, antara 18 sampai 59.

Menurut Ribka, dirinya sedari awal tidak memenuhi kriteria tersebut, bahkan jika nantinya ada vaksin yang aman digunakan orang lanjut usia (lansia).

"Kalau persoalan vaksin, saya tetap tidak mau divaksin, mau pun sampai yang 63 tahun bisa divaksin. Saya sudah 63 nih, mau semua usia boleh tetap (saya tolak)," kata Riba Tjiptaning, dikutip dari Tribunnews.com.

Baca juga: Ucap Selamat ke Ribka Tjiptaning yang Digeser, dr Tirta: Kalau Mau Debat Pakai Statement yang Bagus

Baca juga: Ribka Tjiptaning Tolak Vaksin Covid-19, Refly Harun: Saya Sebenarnya Agak Sedikit Malas Membahasnya

Diketahui Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan sanksi denda Rp5 juta bagi warga yang menolak vaksin.

Menanggapi hal itu, Ribka mengaku lebih memilih membayar denda daripada dipaksa menerima vaksin.

Ia beralasan vaksin tahap pertama buatan Sinovac itu belum dapat dipastikan keamanannya.

Sebagai informasi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan vaksin buatan Sinovac sudah teruji secara klinis.

"Misalnya saya hidup di DKI, semua anak cucu saya dapat sanksi Rp 5 juta mending saya bayar, saya jual mobil kek," ungkit Ribka.

"Bagaimana orang Bio Farma juga masih bilang belum uji klinis ketiga dan lain-lain," tambah politikus PDIP ini. (TribunWow.com/Anung/Brigitta)

Artikel ini diolah dari Tribunnews.com dengan judul Nasib Anggota Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning Setelah Menolak Vaksin Covid-19 Sinovac dan tribun-timur.com dengan judul Dosen Makassar Sebut Ribka Tjiptaning Cari Panggung: Setahun Terakhir Kita Tidak Tahu Apa Kinerjanya